Mohon Sabar, Pembangunan Proyek MRT Tomang-Medansatria Bakal Mundur
Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek MRT East-West hingga kini belum juga memasuki konstruksi. Alih-alih mulai dibangun seperti ditargetkan awal, yaitu Agustus 2024, pembangunan konstruksi MRT yang menghubungkan Jakarta dan Bekasi ini kemungkinan mundur ke tahun 2025 mendatang.
MRT Jakarta koridor Timur-Barat (East-West) nantinya akan terintegrasi dengan koridor Utara-Selatan dengan titik temu di Stasiun Thamrin yang saat ini sedang dibangun.
Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan dokumen pembebasan tanah.
"Pembebasan tanah dibebaskan Pemprov DKI, lalu kita nanti akan menyiapkan beberapa program survey dan manajemen lalu lintas. Dimulai akhir Agustus dan dimulai di lapangan beberapa pekerjaan fisik termasuk beberapa rekayasa lalu lintas yang akan dilakukan. Tahun 2025 menyiapkan beberapa tender untuk paket-paket pekerjaan main konstruksinya fisik utama bersama JICA," kata Weni di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Pada tahap awal pembangunan, Fase 1 Tahap 1 dari MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan memiliki 21 stasiun yang terdiri dari jalur bawah tanah dari Roxy hingga Galur dan stasiun layang dari Tomang-Grogol dan Cempaka Baru-Ujung Menteng. Pada tahap ini juga akan dibangun depot di kawasan Rorotan dengan jalur akses sepanjang 5,4 km.
"Pengadaan tanah sedang dilakukan bersama Pemprov, mana duluan? Kita inventarisir seluruh jalur, yang kita fokuskan fase 1 stage 1 Tomang arah ujung Menteng atau Jabarnya di Medan Satria ini yang akan difokuskan," kata Weni.
MRT Jakarta koridor Timur-Barat akan terbentang sepanjang 84 km dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi.
Dalam pengerjaannya akan terbagi menjadi 4 tahap pekerjaan, yaitu:
- Fase 1 Tahap 1 (Tomang - Medansatria sepanjang 22,7 km)
- Fase 1 Tahap 2 (Kembangan - Tomang sepanjang 9,2 km)
- Fase 2 Timur (Medan Satria - Cikarang sepanjang 21,8 km)
- Fase 2 Barat (Kembangan Balaraja sepanjang 29,9 km).
"Pekerjaan ini ada beberapa paket pengerjaan, ada underground, ada elevated. Underground mulai lebih dulu, pembebasan tanahnya jadi lebih dulu, area depo di Rorotan akan diprioritaskan, tapi prinsipnya inventarisir dilakukan di semua jalur, jadi semua paralel, semua disiapkan," kata Weni.
(dce)