3 Gempa Guncang Wilayah RI Pekan Ini, BMKG Jelaskan Jenis & Pemicunya

Damiana, CNBC Indonesia
11 July 2024 18:10
ilustrasi gempa
Foto: ilustrasi gempa (detik.com/Mindra Purnomo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tercatat ada 3 kali gempa yang melanda wilayah Indonesia sejak awal pekan ini. Lokasi gempa tersebar di Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.

Gempa berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah Batang, Jawa Tengah pada hari Minggu, 7 Juli 2024 lalu, pukul 14:35:24. Menurut BMKG, gempa tersebut berpusat di darat pada koordinat 6.96° LS dan 109.74° BT, sejauh 5 km arah tenggara kota Batang, dengan kedalaman 6 km.

Tercatat ada 3 kali gempa susulan M2,2, lalu M2,5, dan M1,9 yang terjadi pada pukul 15:35:56 WIB, kemudian 18:07:40 WIB dan 18:28:54 WIB.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, 12 warga di Kabupaten Batang mengalami luka setelah tertimpa reruntuhan bangunan. Gempa ini menyebabkan 49 unit rumah rusak, termasuk 11 fasilitas umum di Kabupaten Batang. Meliputi, 5 rumah rusak berat, 12 rumah rusak sedang dan 32 rumah rusak ringan. Kemudian 1 tempat ibadah, 3 sekolah, 1 pasar dan bangunan lain 1 unit.

Lalu 2 unit rumah milik warga di Kelurahan Gamer, Kota Pekalongan juga dilaporkan terdampak gempa tersebut.

Hari Ini 2 Gempa Guncang Wilayah RI

Lalu hari ini, Kamis (11/7/20224), BMKG melaporkan 2 gempa mengguncang wilayah Indonesia.

Pertama, gempa tektonik yang terjadi pada pukul 04.00.40 WIB wilayah Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera, Bengkulu Utara, Bengkulu.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,30° LS dan 101,06° BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 135 km arah barat laut Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu, dengan kedalaman 14 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan resmi, Kamis (11/7/2024).

"Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Enggano, Bengkulu Utara dengan skala intensitas III MMI ( getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hasil pemodelan, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tambahnya.

Gempa bumi mengguncang barat laut Tahuna dengan magnitudo 7,0 Skala Richter. (Dok. BMKG)Foto: Gempa bumi mengguncang barat laut Tahuna dengan magnitudo 7,0 Skala Richter. (Dok. BMKG)
Gempa bumi mengguncang barat laut Tahuna dengan magnitudo 7,0 Skala Richter. (Dok. BMKG)

Gempa kedua hari ini terjadi pada pukul 09.13.17 WIB. Menurut BMKG, gempa tektonik M7.0 mengguncang wilayah Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dalam. Akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi ke bawah Pulau Mindanao. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," kata Daryono.

Daryono menjelaskan, gempa memiliki parameter update dengan magnitudo M7,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 6,13° LU dan 123,30° BT. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 371 km arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara dengan kedalaman 636 km.

"Hingga pukul 09.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Daryono.

"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.

Penjelasan Gempa di Sangihe, Batang, dan Bengkulu

Dalam unggahan di akun media sosial X miliknya, Daryono menjelaskan, Gempa Batang merupakan gempa destruktif. Karena gempa yang terjadi menimbulkan kerusakan puluhan bangunan rumah, baik rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat.

"Banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan di Batang disebabkan oleh karena pusat gempanya yang sangat dangkal. Dan kualitas bangunan yang rendah serta tidak tahan gempa," sebutnya

Tim gabungan melakukan rangkaian upaya penanganan darurat bencana gempabumi M 4.4 Batang di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024. (Dok. BPBD Kabupaten Batang)Foto: Tim gabungan melakukan rangkaian upaya penanganan darurat bencana gempabumi M 4.4 Batang di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024. (Dok. BPBD Kabupaten Batang)
Tim gabungan melakukan rangkaian upaya penanganan darurat bencana gempabumi M 4.4 Batang di wilayah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/7/2024. (Dok. BPBD Kabupaten Batang)

"Merupakan gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) dengan kedalaman 6 km. Yang dipicu oleh sesar aktif yang belum teridentifikasi," tambah Daryono.

Sementara gempa Sangihe, menurut Daryono, terjadi akibat aktivitas deformasi batuan dalam slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi dari timur ke barat di bawah Pulau Mindanao.

"Mekanisme pergerakan turun (normal fault) akibat slab pull tarikan gravitasi beban slab lempeng tektonik ke bawah," tulisnya.

"Gempa Sangihe M7,0 dirasakan di area yang jauh dari episenter. Ini merupakan salah satu ciri khas dari gempa dengan kedalaman hipocenter yang sangat dalam (deep focus earthquake)," kata Daryono.

Sementara terkait Bengkulu, Daryono menuliskan, tercatat wilayah ini sudah diguncang gempa 2 kali.

Yaitu, pada hari Rabu 10 Juli 2024 pukul 22.32.42 WIB M5,5 dan hari ini Kamis 11 Juli 2024 pukul 04.00.40 WIB M5,2.

"Keduanya berpusat di front subduction," sebutnya.

"Jika berkekuatan besar gempa semacam ini dapat memicu terjadinya Tsunami Earthquake (tsunami senyap)," tulis Daryono.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Jalan Tol Bocimi Longsor, BMKG Sebut Faktor Cuaca Jadi Pemicu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular