Internasional

Houthi Beri Peringatan ke Arab Saudi, Bakal Menyerang Bila Lakukan Ini

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Kamis, 11/07/2024 09:17 WIB
Foto: REUTERS/Khaled Abdullah

Jakarta, CNBC Indonesia - Timur Tengah kembali memanas. Milisi penguasa Yaman, Houthi, mengeluarkan peringatan terbaru kepada Arab Saudi.

Pada Minggu (7/7/2024) media sayap militer pemberontak Houthi Yaman menerbitkan sebuah video yang menunjukkan rekaman udara dan koordinat Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Bandara Internasional King Fahd di Damman, serta pelabuhan di Ras Tanura, Jizan, dan Jeddah.

Disebarkannya gambar-gambar tersebut diisi dengan suara pidato pemimpin Houthi Abdul Malik Al Houthi, yang mengancam Riyadh agar tidak bekerja sama untuk dengan Amerika Serikat (AS) untuk mengganggu kelompok itu dan Yaman.


"Amerika sedang mencoba untuk menjerat Anda, dan jika Anda menginginkannya, cobalah saja. Jika Anda ingin kebaikan bagi negara Anda, stabilitas negara Anda, dan perekonomian Anda, hentikan konspirasi Anda terhadap negara kami," ucapnya dikutip The New Arab.

"Jika Amerika berhasil menjerat Anda, itu adalah kebodohan dan kegagalan besar, dan merupakan hak alami kita untuk menghadapi setiap langkah agresif."

Al Houthi juga mengutip keputusan Bank Sentral Yaman untuk melakukan relokasi kantor pusat mereka dari ibu kota Sanaa ke Aden demi berhenti beroperasi di bawah kebijakan Houthi sesuai perintah PBB. Menurutnya, manuver ini merupakan langkah yang bodoh.

"Amerika mengetahui dampak negatif dari transfer bank terhadap realitas kehidupan masyarakat Yaman, mata uang mereka, dan harga-harga di negara itu," tambahnya.

Ancaman terhadap Arab Saudi muncul di tengah laporan bahwa pemerintah Yaman, yang diakui Riyadh serta beberapa negara dunia, dan Houthi, gagal mencapai kesepakatan pertukaran tahanan. Para pejabat dari kedua belah pihak menyatakan diskusi yang ditengahi PBB di Muscat telah berakhir tanpa mencapai kesepakatan.

"Perundingan tersebut sempat mencapai terobosan signifikan ketika pemerintah Yaman dan Houthi setuju untuk membebaskan politisi terkemuka Mohammed Qahtan, yang menjadi titik pertikaian antara kedua belah pihak," kata Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg.

Arab Saudi telah berperang dengan Houthi sejak tahun 2015. Saat itu, Riyadh melakukan intervensi atas nama pemerintah Yaman menyusul kudeta yang dilakukan oleh Houthi, yang menurut Saudi didukung oleh Iran.

Perang tersebut telah menyebabkan kehancuran yang luas di Yaman, yang merupakan negara termiskin di dunia Arab. Kejahatan perang yang dilakukan oleh kedua belah pihak juga menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pecah! Israel Serang Houthi, Rudal Yaman Menggila