Top! Utang PLN Turun Lebih dari Rp 50 Triliun
Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) membeberkan bahwa perusahaan berhasil menurunkan total utang perusahaan lebih dari Rp 50 triliun, dari sebelumnya Rp 450-an triliun menjadi Rp 396 triliun saat ini.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penurunan utang tersebut terjadi dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
"Tadi utang kami total sudah turun dari Rp 450 sekian triliun jadi Rp 396 triliun selama 4 tahun. Jadi kami sudah turunkan sekitar Rp 50 sekian triliun selama 4 tahun ini," ungkap Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Dia mengungkapkan hal itu juga berdampak pada membaiknya kesehatan keuangan PLN yang mana rasio utang atau debt to EBITDA ratio PLN telah menurun lantaran penurunan utang PLN selama 4 tahun tersebut.
Darmawan menyebut, rasio utang terhadap EBITDA sebelum pengurangan tersebut sebesar 5,9 yang mana angka tersebut terhitung tidak sehat. Namun sekarang, dia mengungkapkan Debt to EBITDA ratio PLN sudah menyentuh angka di bawah 4 yang tergolong sehat.
"Kami sudah berusaha menurunkan (utang), karena dalam menakar kesehatan keuangan perusahaan ada namanya Debt to EBITDA Ratio. Itu kalau di atas 5 itu perusahaannya sudah sakit, dan 5 tahun lalu Debt to EBITDA Ratio kami itu 5,9. Jadi kami berusaha menurunkan bagaimana utang kami turunkan, EBITDA kami naikkan dan untuk itu kami berhasil turunkan sudah di bawah 4 saat ini," tambahnya.
Seperti diketahui, PT PLN (Persero) sukses membukukan keuntungan terbesar dalam sejarah perseroan dengan meraih laba bersih sebesar Rp 22,07 triliun pada 2023.
Nilai ini satu setengah kali dari capaian laba pada 2022 lalu, sekaligus mencetak hattrick rekor laba bersih selama tiga tahun berturut-turut sejak 2021.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, pencapaian ini merupakan buah dari transformasi menyeluruh yang terus dilakukan sejak 3 tahun terakhir. Mulai dari transformasi proses bisnis, organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM), hingga pelayanan pelanggan.
Menurutnya, melalui transformasi ini, kondisi keuangan PLN terus membaik secara signifikan. PLN berhasil melewati berbagai tantangan mulai dari pandemi Covid-19, krisis energi primer, hingga ketidakpastian geopolitik dan ekonomi global.
"Capaian ini diperoleh atas perjuangan seluruh insan PLN yang menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end. Mulai dari sistem pembangkit, transmisi, distribusi, pengadaan, sistem keuangan, sistem planning hingga restrukturisasi organisasi dan pelayanan pelanggan, sehingga kini PLN menjadi makin lincah, unified, kokoh dan trengginas," tutur Darmawan, Rabu (29/5/2024).
Laba bersih PLN pada 2023 dihasilkan dari total pendapatan usaha perseroan yang mencapai Rp 487,38 triliun, meningkat Rp 46,25 triliun dari tahun 2022. Tidak cukup sampai di situ, PLN juga berhasil menurunkan utang jangka panjang sekaligus jangka pendek sebesar Rp 12,77 triliun.
(wia)