Tetangga RI Berontak, Mau Merdeka dari Koloninya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Selasa, 09/07/2024 21:50 WIB
Foto: Pemandangan mobil-mobil yang terbakar di jalan, di tengah protes yang dipicu oleh kemarahan di kalangan penduduk asli Kanak atas amandemen konstitusi yang disetujui di Prancis yang akan mengubah siapa yang diizinkan untuk berpartisipasi dalam pemilu, yang dikhawatirkan oleh para pemimpin lokal akan melemahkan suara Kanak, di Noumea, New Kaledonia, 21 Mei 2024, dalam tangkapan layar ini diperoleh dari video media sosial. (via REUTERS/Instagram @ericpaidjan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika politik terus terjadi di Kaledonia Baru. Saat ini, warga di wilayah yang masuk dalam kedaulatan Prancis itu berupaya lepas dari kekuasaan Paris.

Dalam pemilihan umum anggota majelis nasional Prancis, Minggu (7/7/2024), daerah pemilihan Kaledonia Baru Dua dimenangkan oleh Emmanuel Tjibaou dengan 57,4% suara. Ini merupakan pertama kalinya figur pro kemerdekaan menang dalam empat dekade terakhir.

Tjibaou adalah putra pemimpin kemerdekaan Suku Kanak, Jean-Marie Tjibaou, yang dibunuh pada tahun 1989. Sebagai pendatang baru di dunia politik, kampanye Emmanuel Tjibaou menekankan kembalinya dialog dengan Prancis dan loyalisnya di wilayah kepulauan itu untuk mencapai tujuan gerakan kemerdekaan.


"Kita harus menciptakan kembali kondisi untuk berdialog," kata Tjibaou dalam wawancara hari Minggu dengan lembaga penyiaran publik Kaledonia Baru dikutip Radio Free Asia (RFA). "Ini adalah seruan minta pertolongan, ini adalah seruan harapan," katanya tentang hasil pemilu.

Suku Kanak berjumlah sekitar 40% dari 270.000 penduduk Kaledonia Baru, namun mereka terpinggirkan di tanah air mereka sendiri. Mereka memiliki pendapatan lebih rendah dan kesehatan lebih buruk dibandingkan orang Eropa yang merupakan sepertiga populasi wilayah itu.

Kemenangannya ini pun terjadi setelah kerusuhan terjadi di wilayah itu. Kericuhan dimulai pada 12 Mei lalu ketika majelis rendah parlemen Prancis menyetujui amandemen konstitusi untuk mencairkan daftar pemilih di Kaledonia Baru, yang akan memberikan suara kepada ribuan imigran Eropa.

Penguasaan Perancis atas Kaledonia Baru memberi negara Eropa tersebut peran keamanan dan diplomatik yang signifikan di Pasifik pada saat Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara Barat lainnya sedang melawan China. Kaledonia Baru juga memiliki cadangan nikel berharga yang termasuk yang terbesar di dunia.

Sementara itu, sejumlah pemimpin loyalis Prancis seperti Sonia Backès memprotes penyelenggaraan pemilu kali ini. Ia mengatakan Prancis gagal memastikan pemilu berlangsung secara demokratis dan transparan.

"Di sebagian besar TPS di Pantai Timur, tidak ada petugas yang bisa hadir karena kurangnya kemampuan untuk sampai ke sana, apalagi keamanan," katanya dalam sebuah postingan di Facebook.

"Di Mont-Dore, penyumbatan jalan dan kekerasan terhadap orang-orang yang mencoba menyeberang melemahkan hasil pemilu kali ini."


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Dia Sumber Uang hingga Target Bisnis Koperasi Merah Putih