Diramal Langka, Mineral Kritis RI Ini Bakal Jadi Incaran Dunia

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 08/07/2024 11:15 WIB
Foto: REUTERS/Yusuf Ahmad

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diprediksi akan menjadi negara incaran dunia lantaran 'harta karun' berupa sumber nikel yang melimpah. Nikel itu sendiri akan dibutuhkan sebagai bahan baku kendaraan listrik.

Pasar nikel global diperkirakan berpotensi mengalami defisit dalam waktu 16 tahun ke depan. Berdasarkan bahan paparan Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, produksi nikel global diperkirakan hanya mencapai 2 juta metrik ton pada 2040.

Sedangkan, permintaannya pada periode tersebut diramal dapat mencapai 4 juta metrik ton. Artinya masih terdapat kekurangan pasokan sebesar 2 juta metrik ton pada periode tersebut.


Sebagai catatan, Kementerian ESDM telah menetapkan nikel ke dalam daftar mineral kritis di Indonesia.

Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan pihaknya telah memiliki roadmap terkait pengelolaan mineral strategis dan kritis di Indonesia. Khususnya yang mempunyai kegunaan untuk mendongkrak perekonomian nasional.

Menurut dia, untuk saat ini pihaknya tidak ingin menguasai seluruh komoditas mineral strategis yang ada. Namun, MIND ID hanya akan fokus pada mineral yang mendukung pada ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Kita gak mau mineral strategis semua kita kuasai, hanya yang penting dan mendukung ekosistem EV battery," kata dia dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue di Jakarta, dikutip Senin (8/7/2024).

Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah. Bahkan, cadangan sumber daya alam di Indonesia menjadi yang terbesar di dunia. Adapun secara keseluruhan, Indonesia menyumbang produksi nikel 40% di dunia.

Berdasarkan data yang tercantum di dalam Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM Nomor 132/2024 tentang Neraca Sumber Daya dan Cadangan Minerba Nasional Tahun 2023, tercatat total cadangan bijih nikel RI mencapai 5,3 miliar ton, tepatnya 5.325.790.841 ton.

Sementara, produksi bijih nikel Indonesia sepanjang 2023 mencapai 175 juta ton, tepatnya 175.617.183 ton. Artinya, apabila rata-rata produksi bijih nikel dipatok sebesar 175.617.183 ton per tahunnya, maka sisa umur cadangan nikel diperkirakan hanya bertahan hingga 30 tahun ke depan.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Ahli UGM Sebut Kerugian Tambang Raja Ampat Lampaui Kasus Timah