
Ada Penyakit Busuk, Pengusaha Tekstil Teriak Desak Jokowi Turun Gunung

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) tekstil dan produk tekstil (TPT), termasuk konveksi, mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera turun tangan dan gerak cepat menyelamatkan industri di dalam negeri.
Hal itu diperlukan segera di tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri TPT nasional.
Tak hanya itu.
Hingga saat ini sejak tahun 2019, setidaknya ada 36 pabrik TPT nasional dilaporkan tutup. Salah satu pemicunya adalah serbuan barang tekstil impor yang membanjiri Indonesia.
Hal itu disampaikan Aliansi IKM, Pekerja, dan Masyarakat Tekstil Nasional (Aliansi) dalam keterangan resmi diterima CNBC Indonesia.
"Pemerintah sudah sangat paham bahwa penyebab PHK dan penutupan pabrik adalah karena maraknya praktik impor ilegal. Yang melibatkan pejabat/pegawai kementerian dan sindikat mafia impor," kata Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya (IPKB) Nandi Herdiaman, dikutip Senin (8/7/2024).
"Namun tidak sekali pun pemerintah pernah mengakui permainan kotor ini. Padahal penyakit busuk ini sudah menjadi rahasia umum," tukasnya.
Karena itu, Aliansi mendesak Jokowi segera turun tangan langsung. Sebab, praktik impor ilegal, termasuk impor borongan sudah semakin merajalela. Tanpa ada penindakan tegas di pelabuhan pintu-pintu masuk Indonesia.
Aliansi menuding telah terjadi pembiaran tertentu, dalam hal ini pihak pemerintah.
"Kami meminta Bapak Presiden Joko Widodo untuk turun langsung menyelamatkan industri TPT nasional. Karena para menteri di kabinet sudah tidak mampu melawan sindikat mafia impor. Bahkan beberapa diantaranya terindikasi masuk dalam putaran permainan impor," kata Nandi.
"Kami juga meminta seluruh Menteri di Kabinet Indonesia Maju serta jajaran Lembaga pemerintah lainnya berani menolak segala bentuk intervensi negara asing terhadap kebijakan pasar domestik. Termasuk yang dilakukan oleh mafia impor bersama kroni-kroninya, serta para retailer barang-barang impor, cetusnya.
![]() Aliansi IKM, Pekerja dan Masyarakat TeksƟl Indonesia. (Dok. Aliansi IKM) |
Seruan serupa juga dilontarkan kepada pemerintah daerah. Agar tegas menindak praktik-praktik perdagangan barang impor ilegal.
"Ini merupakan pernyataan perang kami terhadap mafia impor dan kroni-kroninya yang ada di pemerintahan termasuk beking aparat yang terlibat di dalamnya," tegas Nandi.
"Kami akan selalu berada di sisi Presiden Republik Indonesia untuk memberantas praktik-praktik impor ilegal yang selama ini menyengsarakan kami. Membuat ratusan ribu para pekerja tekstil dan IKM tekstil kehilangan pekerjaan. Kami tidak mau lagi dijajah oleh bangsa asing dan para mafia impor serta antek-anteknya," tutup Nandi.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Siap-Siap Dihajar Barang China, Harga Baju Dibanting Super Murah