Internasional

Hamas Terima Proposal Gencatan Senjata Versi AS, Israel Ikut 'Melunak'

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
07 July 2024 12:40
Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas. (Dalati Nohra/Lebanese Official Government via AP/File Foto)
Foto: Ismail Haniyeh, pemimpin kelompok militan Palestina Hamas. (AP/Dalati Nohra/File Foto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kelompok Hamas telah menerima proposal gencatan senjata dengan Israel yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Proposal tersebut termasuk pembebasan sandera.

Menurut Sumber Reuters yang dikutip Minggu (7/7/2024), kelompok militan Islam ini setuju membatalkan tuntutan bahwa Israel terlebih dahulu harus berkomitmen pada gencatan senjata permanen sebelum menandatangani perjanjian.

Kelompok ini juga sepakat melakukan negosiasi terkait kelanjutan gencatan senjata yang dilakukan sepanjang enam pekan tahap pertama.

Seorang pejabat Palestina yang dekat dengan upaya perdamaian yang dimediasi secara internasional mengatakan, proposal tersebut dapat mengarah pada perjanjian kerangka kerja jika diterima oleh Israel dan akan mengakhiri perang sembilan bulan antara Israel dan Hamas di Gaza.

Sementara itu, sumber dari tim negosiasi Israel, mengatakan bahwa terdapat peluang nyata untuk mencapai kesepakatan. Hal ini sangat kontras dengan kejadian-kejadian sebelumnya, ketika Israel mengatakan bahwa syarat-syarat yang dilampirkan oleh Hamas tidak dapat diterima.

Sebagaimana diketahui, konflik ini telah merenggut nyawa lebih dari 38.000 warga Palestina. Adapun, perang semakin panas ketika Hamas menyerang selatan Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang.

Sumber Hamas mengatakan bahwa proposal baru memastikan para mediator akan menjamin gencatan senjata sementara, pengiriman bantuan, dan penarikan pasukan Israel selama pembicaraan tidak langsung berlanjut.

Upaya untuk mengamankan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza telah meningkat dengan diplomasi aktif antara Washington, Israel, dan Qatar, yang memimpin upaya mediasi dari Doha, tempat di mana pimpinan Hamas diasingkan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Sepakat Gencatan Senjata, Israel Masih Sibuk Bombardir Gaza

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular