Wow, Panas Bumi Ternyata Bisa Hasilkan Bahan Bakar Pengganti BBM
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Indonesia mempunyai 'harta karun' atau sumber energi panas bumi terbesar nomor dua di dunia dengan potensi sebesar 24 Giga Watt (GW). Namun sayang, pemanfaatannya masih belum optimal.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan pemerintah terus mendorong pemanfaatan panas bumi. Sebab, panas bumi juga bisa menghasilkan sumber energi green hydrogen sebagai pengganti bahan bakar fosil.
"Kementerian ESDM sudah mengeluarkan National Strategy of Hydrogen, dan ini kita sedang detailkan, kita sedang konsensus dengan industri untuk mendetailkan target-target Indonesia untuk dekarbonisasi di sektor industri dan juga di sektor power plant," kata Eniya dalam acara Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation and Circularity, dikutip Jumat (5/7/2024).
Oleh karena itu, ia berharap pemanfaatan sumber energi panas bumi dapat segera terakselerasi. Mengingat, Indonesia mempunyai potensi besar untuk pengembangan sumber energi bersih tersebut.
"Karena sekarang bagaimana kita men-transport atau mempositioning Indonesia yang punya resource besar sekali, market kita di atas, di atas itu sekitar Tokyo, sekitar Korea, Jepang, dan China, ini kan punya potensi untuk pemakaian hidrogen, sekaligus dengan amonia," kata dia.
Di sisi lain, Eniya menjelaskan terdapat beberapa faktor yang membuat pengembangan panas bumi di tanah air masih berjalan lambat. Mulai dari waktu pengerjaan hingga masalah sosial.
"Jadi Bapak Ibu surprisingly memang panas bumi ini banyak di tentang di beberapa lokasi, kadang-kadang penduduk lokal tidak paham bahwa drilling ini akan membawa listrik begitu, tapi yang dilihat adalah kerusakan lingkungannya," kata Eniya.
Oleh sebab itu, ia pun berharap kepada semua pihak untuk mau berkolaborasi menjelaskan kepada warga, bahwa pengeboran sumur dilakukan sebagai upaya pemerintah menjadikan pembangkit listrik berbasis panas bumi (PLTP) sebagai penyangga beban dasar (base load) yang bersih.
"Nah ini yang baru dilakukan breakthrough oleh Kementerian ESDM adalah government drilling. Jadi kita meminta industri tidak perlu menanggung resiko yang demikian besar, tetapi posisi investasi drilling ini dilakukan oleh government," kata dia.
(pgr/pgr)