Internasional

Rusia-China Kirim Kapal Perang 'Kepung' Sekutu AS di Asia, Ada Apa?

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Jumat, 05/07/2024 14:25 WIB
Foto: Kapal perang China dan Rusia ikut serta dalam latihan angkatan laut bersama di Laut China Timur Selasa, 27 Desember 2022. (AP/Xu Wei)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan China mengirim kapal perang ke perairan Asia Timur dekat dua negara sekutu Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea Selatan (Korsel). Hal ini terjadi saat sumbu geopolitik antara Washington dengan Beijing dan Moskow memanas.

Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan armada korvet Sovershennyy telah bergabung pada Kamis (4/7/2024) dengan tiga kapal angkatan laut China di Laut China Timur. Mereka disebut sebelumnya bertemu di wilayah Pulau Jeju, yang merupakan wilayah Korsel

"Kapal perang kelas Steregushchiy berbobot 2.200 ton itu dihadang oleh kapal perusak berpeluru kendali Tipe 052D milik Angkatan Laut China berbobot 7.500 ton, Yinchuan, fregat Tipe 054A berbobot 4.000 ton Hengshui, dan kapal pengisian ulang Tipe 903 berbobot 20.500 ton Weishanhu," lapor TASS dikutip Newsweek, Jumat (5/7/2024).


Pengerahan kapal Sovershennyy terdeteksi sehari sebelumnya oleh Pasukan Bela Diri Maritim Jepang. Tokyo telah mengirimkan kapal patroli kelas Hayabusa JS Shirataka dan pesawat patroli maritim P-1 untuk melacak kapal Rusia itu melalui Selat Tsushima

Pelayaran kapal ini sendiri terjadi saat tensi geopolitik di wilayah itu memanas. Kapal-kapal Moskow dan Beijing ini tiba setelah pasukan Korsel, Jepang, dan AS baru-baru ini mengadakan latihan Freedom Edge yang diarahkan ke wilayah Korea Utara (Korut) pimpinan Kim Jong Un.

Pyongyang pernah menganggap Beijing sebagai satu-satunya sekutu perjanjian resminya. Kim juga menandatangani perjanjian militer dengan Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu.

Namun ini bukan kali pertama kapal-kapal tersebut dikerahkan China dan Rusia ke wilayah itu. Agustus lalu, kapal-kapal angkatan laut Rusia dan China bersama-sama berlayar sejauh 7.000 mil laut melintasi Pasifik serta di sepanjang sebagian besar pulau-pulau utama Jepang.

Pada bulan Juni dan Desember 2023, Jepang dan Korsel mengerahkan jet tempur untuk mencegat pesawat Rusia dan China yang melakukan patroli bersama dengan membawa bomber berkemampuan nuklir.

Presiden Putin menyebut hubungan Rusia-China sedang mengalami periode terbaik dalam sejarah mereka. Ucapanya ini dikeluarkan saat Moskow juga menghadapi perang dengan Ukraina, yang mana Kyiv mendapatkan bantuan persenjataan besar dari Washington dan sekutu Barat lainnya.

"Kerja sama kami tidak ditujukan terhadap siapa pun. Kami tidak menciptakan blok atau aliansi apapun, kami hanya bertindak demi kepentingan rakyat kami," kata Putin.

Xi menjanjikan dukungan Beijing terhadap upaya Moskow untuk mencegah Perang Dingin baru dan menentang sanksi sepihak dan hegemonisme ilegal. Xi menyebut keduanya harus menjaga stabilitas.

"China dan Rusia harus terus memperkuat koordinasi strategis yang komprehensif, menentang campur tangan eksternal, dan bersama-sama menjaga ketenangan dan stabilitas kawasan," kata Xi.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korea Selatan Cabut Siaran Anti Korut, Pertanda Damai?