Jangan Kaget! Ternyata Subsidi LPG 3 Kg Tembus Rp 33.000/Tabung

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 03/07/2024 17:50 WIB
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat tabung LPG (Liquefied Petroleum Gas) 3 Kg atau gas melon di kawasan Cililitan, Jakarta Kamis (14/7/2022).

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah menggelontorkan subsidi untuk Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran tabung 3 kilo gram (kg) mencapai Rp 33 ribu per tabung.

Ini artinya, subsidi yang diberikan pemerintah lebih tinggi daripada harga jualnya sekitar Rp 19 ribu - Rp 22 ribu per tabung LPG 3 kg di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan saat ini harga keekonomian dari LPG 3 kg bersubsidi itu sendiri menyentuh angka Rp 53 ribu per tabung.


"Di dalam setiap tabung LPG 3 kg, ada subsidi pemerintah Rp 33 ribu (per tabung). Jadi kalau harganya sekarang adalah katakan saja Rp 20 ribu deh harganya, artinya kan keekonomiannya Rp 53 ribu kan? Kurang lebih kalau keekonomiannya seperti itu," ungkap Eddy kepada CNBC Indonesia, Rabu (3/7/2024).

Dengan tingginya subsidi yang harus diberikan oleh negara, diikuti dengan asumsi konsumsi LPG bersubsidi tahun 2025 mendatang yang terus melonjak, Eddy mendorong pemerintah untuk bisa melakukan pembatasan penjualan LPG 3 kg dengan mendetailkan siapa saja yang berhak mendapatkan LPG bersubsidi tersebut.

Selain itu, dia juga mendorong agar subsidi yang selama ini diberikan oleh pemerintah melalui produk, agar dialihkan bisa diberikan langsung kepada orang yang membutuhkan secara tunai.

Dengan demikian, subsidi diharapkan bisa lebih tepat sasaran.

"Jadi diperkirakan tahun 2026, pemberian subsidi LPG 3 kg yang sudah tidak ada lagi kepada produk. Jadi harga di pasaran itu semuanya sama. Yang kemudian terjadi adalah penerima yang berhak untuk menerima subsidi itu langsung akan dikirimkan, dikreditkan kepada itu langsung kepada rekening mereka masing-masing di bank," tandasnya.

Ke depannya, jika skema subsidi yang ditawarkan oleh pihaknya bisa sekaligus menurunkan volume konsumsi LPG subsidi di dalam negeri.


(wia)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Sebut Aturan Beli Gas "Melon" Pakai NIK Berlaku 2026