Propertinomic

Tak Cuma Faktor Ekonomi, Ini Alasan Utama Kenapa Harus Punya Rumah

Damiana, CNBC Indonesia
03 July 2024 18:50
Ketua Umum DPP REI/CEO Buana Kassiti, Joko Suranto dalam program CNBC Indonesia Propertinomic. (CNBC Indonesia TV)
Foto: Ketua Umum DPP REI/CEO Buana Kassiti, Joko Suranto dalam program CNBC Indonesia Propertinomic. (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setidaknya ada 600.000-800.000 rumah tangga baru diperkirakan muncul setiap tahunnya. Di sisi lain, 81 juta milenial di Indonesia diprediksi belum memiliki rumah. 

Padahal, kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI Joko Suranto, sangat penting memiliki rumah layak huni. Bukan hanya sebagai investasi atau faktor ekonomi. Tapi, ada alasan penting lain kenapa harus memiliki rumah. 

"Ada 3 alasan sosiologis kenapa harus memiliki rumah. Pertama, rumah adalah awal dari cinta, dari segalanya. Kedua, rumah menyatukan dan membuat kekal cinta. Dengan adanya rumah, suami istri akan merangkai ke depannya. Ketiga, pendidikan terbaik itu awalnya ada di rumah," katanya dalam Propertinomic CNBC Indonesia, Rabu (3/7/2024). 

"Dari sisi ekonomisnya juga ada. Kalau mobil, begitu sudah jadi BPKB, harganya turun. Kalau rumah, begitu akad, semakin memiliki value. Karena rumah itu akan dirapikan, dibersihkan, apalagi kalau saat merapikannya dengan cinta. Sehingga akan muncul value-valuenya," tambah Joko. 

Karena itu, ujarnya, pemerintah diharapkan fokus dalam mendukung masyarakat memiliki rumah tinggal yang layak huni. Hal itu, imbuh dia, sudah ditetapkan juga dalam Undang-Undang. 

"Rumah layak huni merupakan indikator kesejahteraan. Dan ini diatur dalam konstitusi kita yang memberikan tugas kepada pemerintah," katanya.

"Kita tahu pemerintah punya keterbatasan. Kita tahu itu adalah ruang usaha yang bisa memberikan multiplier yang bagus bagi ekonomi, masyarakat, dan dunia usaha. Karena ada 185 industri backbone properti," sebut Joko. 

Karena itu lah, ucapnya, dibutuhkan porsi akomodasi yang lebih dan terkonsolidasi dari pemerintah untuk mendorong kepemilikan rumah layak huni bagi setiap warga Indonesia.

Sebab, kata Joko, saat ini Indonesia masih mengalami backlog perumahan yang diprediksi mencapai 10 juta yang harus segera diselesaikan.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok! Bos Pengembang akan Buka-Bukaan Soal Propertinomic

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular