Harga BBM Shell, BP-Vivo Per 1 Juli Turun Saat Kurs Anjlok, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Seluruh badan usaha swasta penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi, seperti Shell, BP-AKR, dan Vivo menurunkan harga jual BBM-nya per 1 Juli 2024 ini.
Sejatinya, memang badan usaha penyalur BBM di Indonesia dapat melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi setiap tanggal 1 setiap bulannya.
Di saat yang sama, saat ini beberapa faktor yang turut mempengaruhi perhitungan harga jual BBM dalam negeri yakni nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tengah terdepresiasi, sedangkan harga minyak mentah Indonesia (ICP) terus melonjak.
Lantas, menjadi pertanyaan, kenapa di tengah pelemahan nilai tukar rupiah dan tren ICP yang masih tinggi, harga BBM non subsidi justru turun?
Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengungkapkan, turunnya harga BBM non subsidi per 1 Juli ini lantaran perhitungan untuk menentukan harga BBM saat ini adalah kurs rupiah terhadap US$ dan ICP pada 1-1,5 bulan yang lalu.
"Kalau penentuan harga BBM di dalam negeri kan menggunakan acuan rata-rata harga minyak dan nilai tukar rupiah kira-kira 1-1,5 bulan ke belakang. Artinya memang harga yang berlaku di Juli kan basisnya adalah harga di Mei dan Juni, jadi memang tidak head to head," jelas Komaidi kepada CNBC Indonesia, Senin (01/07/2024).
Komaidi menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US$ saat ini akan berpengaruh pada penentuan harga BBM yang akan berlaku pada Agustus 2024.
"Jadi (kurs dan ICP) Juli naik sekarang, mungkin nanti akan baru terpresentasi di Agustus. Jadi mereka kan pengadaannya sekarang ini, tapi nanti pelepasan harganya nanti. Jadi karena menghitung harga rata-rata berdasarkan harga ke belakang," bebernya.
Dengan begitu, dia menekankan bahwa kurs rupiah dan ICP yang berlaku saat ini tidak akan langsung berpengaruh pada harga jual BBM pada saat ini juga.
"Artinya yang sekarang digunakan untuk acuan ke depan itu pula yang menyebabkan jadi seolah-olah gak matching (kurs dan ICP) sedang naik kok (harga BBM) diturunkan, tapi nanti pas (kurs dan ICP) sedang turun kok (harga BBM) dinaikkan," tandasnya.
Seperti diketahui, kurs rupiah terhadap dolar AS tengah melemah beberapa pekan terakhir. Sejak pertengahan Mei 2024, kurs rupiah terus melemah, dari Rp 15.920 per US$ pada 16 Mei 2024, lalu semakin melemah pada 27 Mei Rp 16.060 per US$, dan bahkan pada 21 Juni 2024 lalu sempat menyentuh level terendah Rp 16.445 per US$.
Begitu juga dengan harga minyak. Harga minyak mentah dunia kini masih berada di level US$ 85-86 per barel. Sejak awal Juni 2024, harga minyak mentah Brent di level US$ 77,52 per barel, kemudian kian meningkat di mana pada 24 Juni 2024 harga minyak mentah Brent di level US$ 86,01 per barel.
Asal tahu saja, sejumlah badan usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), kecuali PT Pertamina (Persero), memutuskan untuk melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi per 1 Juli 2024. Mulai dari Shell Indonesia, BP-AKR hingga Vivo Energy Indonesia.
Sebagai contoh, Shell menurunkan beberapa produk harga jual BBM-nya, seperti Shell Super (RON 92) per 1 Juli 2024 ini dibanderol menjadi Rp 13.810 per liter, turun dari sebelumnya Rp 14.580 per liter pada Juni 2024.
Lalu, produk Shell V Power (RON 95) dari yang sebelumnya dipatok Rp 15.400 per liter mengalami penurunan menjadi Rp 14.700 per liter. Sedangkan untuk BBM Shell Diesel Extra dari yang sebelumnya Rp 15.320 per liter turun menjadi Rp 14.670 per liter.
Begitu juga dengan SPBU BP-AKR, per 1 Juli 2024 membanderol harga BP 92 Rp 13.400 per liter dari Rp 14.500 per liter pada Juni 2024 lalu.
Hal senada dilakukan SPBU Vivo, di mana pada periode Juli 2024 ini mematok harga Revvo 92 menjadi Rp 13.600 per liter dari sebelumnya Rp 15.000 per liter. Sementara untuk Revvo 90 (bensin RON 90) kini dibanderol Rp 12.300 per liter dari Rp 13.500 per liter pada Juni 2024.
Berikut Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina, Shell, BP-AKR, Vivo per 1 Juli 2024:
Pertamina:
Solar Subsidi: Rp 6.800/liter
Pertalite: Rp 10.000/liter
Pertamax: Rp 12.950/liter
Pertamax Green 95: Rp 13.900/liter
Pertamax Turbo: Rp 14.400/liter
Dexlite: Rp 14.550/liter
Pertamina Dex: Rp 15.100/liter
Shell:
Shell Super (RON 92): Rp13.810/liter
Shell V Power (RON 95): Rp14.700/liter
Shell V Power Diesel: Rp 15.329/liter
Shell Diesel Extra: Rp14.860/liter (hanya di Jawa Timur)
Shell V-power Nitro: Rp14.930/liter (kecuali di Jawa Timur)
BP-AKR:
BP Ultimate: Rp 14.700/liter
BP 92: Rp 13.400/liter
BP diesel: Rp 14.860/liter (hanya di Jawa Timur)
BP Ultimate Diesel: Rp 15.320/liter (hanya di Jawa Timur)
Vivo:
Revvo 90: Rp 12.300/liter
Revvo 92: Rp 13.600/liter
Revvo 95: Rp 14.500/liter.
(wia)