Ada Transisi Energi Tapi RI Masih Kecanduan Batu Bara, Ini Buktinya

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
01 July 2024 11:40
Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diperkirakan masih bergantung pada energi fosil, terutama batu bara, meskipun ada upaya untuk melakukan transisi ke lebih bersih atau Energi Baru Terbarukan (EBT) demi mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Koordinator Hilirisasi Mineral dan Batu Bara Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM Ansari mengungkapkan bahwa bauran energi dari batu bara di Indonesia diproyeksikan masih mencapai 67% dalam bauran energi.

Padahal, Indonesia sendiri gencar mengembangkan sumber EBT sebagai pengganti energi batu bara yang dinilai 'kotor' menghasilkan emisi karbon yang tinggi.

"Kemudian berdasarkan proyeksi, Indonesia masih menggunakan batu bara sebagai sumber energi sekitar 67% hingga 59% dalam bauran energi," ucapnya dalam acara Coal Summit 2024 di Samarinda, dikutip dari keterangan resmi Ditjen Minerba, Senin (01/07/2024).

Selain itu, Ansari juga menyebut bahwa rencana produksi batu bara dalam negeri pada 2024 hingga 2026 mendatang masih terbilang tinggi yakni 710-730 juta ton per tahun.

Dengan begitu, Ansari berpesan bahwa perlunya percepatan pengembangan industri hilir batu bara agar batu bara dapat dimanfaatkan secara optimal dan aman bagi lingkungan.

"Pemanfaatan biofuel dan energi terbarukan lainnya perlu dioptimalkan untuk menggantikan energi fosil di area pertambangan, juga termasuk menetapkan strategi agar transisi energi dapat memberikan peluang bagi perekonomian" jelasnya.

Perlu diketahui, berdasarkan data Kementerian ESDM, produksi batu bara RI pada 2023 telah mencapai 775 juta ton, jauh melampaui target produksi batu bara pada 2023 yang ditetapkan sebesar 695 juta ton.

Sedangkan, untuk tahun 2024 ini produksi batu bara dalam negeri ditargetkan oleh pemerintah mencapai 710 juta ton.

Per Senin (01/07/2024) produksi batu bara dalam negeri mencapai 370,28 juta ton. Dengan detail, realisasi ekspor sebesar 188,68 juta ton dan realisasi domestik sebesar 168,78 juta ton.

Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2023 yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 7 Juni 2024, produksi batu bara RI dalam 10 tahun terakhir terpantau terus melonjak.

Pada 2023 Indonesia tercatat memproduksi batu bara sebesar 775,18 juta ton, melonjak 63% dari 2013 lalu yang sebesar 474,37 juta ton.

Adapun untuk penggunaan batu bara di dalam negeri juga terlihat melonjak dalam 1 dekade terakhir. Pada 2013 konsumsi batu bara RI tercatat masih sebesar 72,07 juta ton. Kemudian, melonjak menjadi 138,42 juta ton pada 2019, dan 212,87 juta ton pada 2023.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Semua Rencana Kerja Perusahaan Tambang Disetujui, Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular