
BMKG Ungkap Sulut Terancam Gempa di Zona Megathrust, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, seluruh wilayah pesisir pantai Sulawesi Utara (Sulut) termasuk Bitung merupakan daerah rawan tsunami. Di sisi lain, menurut BMKG, ada 4 patahan atau sesar yang terdapat di daratan Sulawesi Utara.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono saat menerima kunjungan kerja Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Disebutkan, dalam pertemuan itu BMKG menyampaikan informasi sistem peringatan dini cuaca ekstrem, potensi gempa dan tsunami, dan sistem peringatan dini iklim di Sulawesi Utara.
Disebutkan, wilayah Sulawesi Utara menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kerentanan terhadap bencana gempa bumi. Hal ini karena Sulut berada di zona subduksi dobel di Laut Maluku dan Sulawesi Utara.
"Di daratan Sulut juga terdapat sumber gempa potensial karena adanya sesar atau patahan Manado, Amurang, Bolmong, dan Gorontalo," kata Daryono, dikutip dari keterangan di situs resmi BMKG, Senin (1/7/2024).
"Di darat dan laut wilayah Sulut itu rawan terhadap gempa bumi dan adanya potensi gempa bumi di zona megathrust. Aktivitas gempa bumi di Sulut tampak cukup tinggi akibat aktivitas subduksi Lempeng Sangihe dan Lempeng Sulawesi utara," tambahnya menjelaskan.
Daryono menjabarkan, sejarah gempa bumi kuat di Sulawesi Utara, selain menimbulkan kerusakan bangunan diantaranya juga memicu terjadinya tsunami. Dia menuturkan, Sulawesi telah terjadi lebih dari 45 kali gempa merusak dan lebih dari 24 kali tsunami.
Berdasarkan data tersebut, BMKG bergerak melakukan mitigasi salah satunya dengan mendirikan Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). Peralatan operasional penunjang bencana gempa bumi di Sulawesi Utara saat ini berupa pemasangan Seismograph di 12 lokasi, Accelerograph di 18 lokasi, Intensitymeter di 15 lokasi, Lightning detector di 2 lokasi, Sirine tsunami di 2 lokasi, dan WRS NG di 22 lokasi.
"Seluruh wilayah pesisir pantai Sulut termasuk Bitung merupakan daerah rawan tsunami," ujarnya.
BMKG, lanjutnya, memberi perhatian bagaimana masyarakat Sulawesi Utara bisa selamat dari bencana alam gempa bumi dan tsunami. Caranya adalah dengan menggelar Sekolah Lapang Gempa bumi dan Tsunami (SLG) di Bitung pada 2019, Likupang 2021, Minahasa Tenggara 2022, Bolmut 2023, dan Minahasa 2024.
"Wujudkan mitigasi tsunami agar kita selamat yaitu membuat peta bahaya, peta evakuasi, sosialisasi dan edukasi, struktur bangunan tahan tsunami, peringatan dini, moda diseminasi, rambu evakuasi, hutan pantai, dan evakuasi mandiri," tegas Daryono.
Pemicu Patahan
Mengutip catatan BMKG "Seismisitas Sulawesi Utara", kondisi tektonik Sulawesi Utara merupakan ujung pertemuan 3 bagian utama lempengan kerak bumi yakni Lempengan Eurasia, Lempengan Pasifik, dan Lempengan Filipina
Lempengan Pasifik dan Filipina bergerak relatif ke arah Barat dengan kecepatan rata-rata 11 cm per tahun, kedua lempeng tersebut menyusup atau terjadi subduksi ke bawah lempeng Eurasia yakni Halmahera dan Sulawesi Utara.
Gerakan ketiga lempengan kerak bumi tersebut menyebabkan terjadinya tatanan tektonik yang cukup kompleks di kawasan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di daerah ini terbentuk lempeng kecil-kecil, yaitu pecahan ujung lempeng Eurasia yang didesak oleh lempeng Pasifik dan Filipina.
![]() Seismisitas Sulawesi Utara. (Dok. BMKG) |
Menurut BMKG, Lempeng Eurasia adalah lempeng kontinen (daratan) sehingga memiliki massa jenis lebih kecil dibanding lempeng Pasifik dan Filipina yang merupakan lempeng oceanik, sehingga ujung lempeng Eurasia yang tertekan pecah menjadi tiga lempeng kecil. Diantaraya, lempeng Halmahera, Lempeng Laut Maluku, dan Lempeng Sangihe. Sedangkan, Sulawesi Utara masih menyatu dengan lempeng Eurasia.
BMKG menjelaskan, lempeng Sangihe menyusup di bawah Sulawesi Utara, sementara di Laut Maluku terjadi pengangkatan akibat desakan dari Sulawesi Utara dan Halmahera. Akibat tumbukan antar lempeng ersebut, di Sulawesi Utara banyak terjadi patahan. Yaitu Patahan Gorontalo, Patahan Bolmong, Patahan Amurang, dan patahan Manado.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BMKG: Gempa M 5,1 Guncang Sulawesi Utara