
PD 3 Tinggal Sejengkal? Militer AS Naikkan Status Eropa Waspada Tinggi

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Amerika Serikat (AS) menaikkan tingkat kewaspadaan di beberapa pangkalan di Eropa. Saat ini status waspada berada di level kedua tertinggi, sebagaimana dilaporkan Minggu (30/6/2024) waktu setempat.
Mengutip AFP yang melansir ABC News dan CNN International, status kewaspadaan kini di tingkat siaga "Charlie". Ini, merujuk laman website Angkatan Darat AS, ditujukan ke sebuah insiden yang terjadi atau informasi intelijen yang merujuk serangan teroris atau serangan personal atau fasilitas tertentu.
Dalam kode AS, tingkat kewaspadaan tertinggi disebut "Delta". Ini ditetapkan ketika serangan teroris telah terjadi atau akan terjadi.
"Militer AS telah menaikkan tingkat kewaspadaan di beberapa pangkalan di Eropa ke tingkat tertinggi kedua," muat laman itu mengutip sumber pejabat yang enggan dimuat namanya.
Sementara itu, komando Eropa AS (USEUCOM) tidak mengonfirmasi ini. Namun dalam penjelasan lain, mereka mengatakan pihaknya "tetap waspada" pada segala kemungkinan.
Di sisi lain, Pentagon mengatakan karena kombinasi berbagai "faktor yang berpotensi berdampak pada keselamatan dan keamanan anggota militer AS dan keluarga mereka" yang ditempatkan di kawasan Eropa, Komando Eropa AS telah melipatgandakan upayanya untuk "menekankan kewaspadaan selama bulan-bulan musim panas".
Departemen Luar Negeri AS dilaporkan menyarankan warga Amerika di Jerman khususnya, di mana USEUCOM bermarkas, untuk "meningkatkan kewaspadaan akibat terorisme".
Perlu diketahui, meskipun tidak ada ancaman spesifik yang disebutkan, negara-negara Eropa telah meningkatkan kewaspadaan-nya sejak Maret. Kala itu, serangan yang diklaim oleh kelompok Negara Islam (ISIS) terjadi di Moskow, Rusia dan menewaskan 150 orang.
Prancis sendiri telah meningkatkan kewaspadaan-nya menjelang Olimpiade Paris. Sementara Jerman saat ini menjadi tuan rumah turnamen sepak bola internasional, Piala Eropa.
Sebelumnya, situasi Eropa memang memanas karena perang Rusia di Ukraina sejak 2022. Bantuan Barat, AS dan sejumlah negara Eropa membuat Rusia marah dan mengancam kedua belah pihak terlibat perang yang membuat sejumlah pihak khawatir akan pecahnya perang dunia ketiga (pd 3).
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Di Depan Kedubes Israel, Militer AS Bakar Diri Hingga Tewas
