Jegal Eropa, China Mendadak Keep 'Harta Karun Masa Depan' Ini

pgr, CNBC Indonesia
30 June 2024 06:45
Foto Kolase Bendera Eropa dan China. (Dok. AFP)
Foto: Foto Kolase Bendera Eropa dan China. (Dok. AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China tiba-tiba mengeluarkan aturan baru perihal pemakaian logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elemen. Aturan itu dibuat untuk melindungi pasokan dalam negeri di China.

Mengutip Reuters, China membuat aturan itu untuk melindungi pasokan atas nama keamanan nasional, dengan menetapkan aturan tentang penambangan, peleburan, dan perdagangan bahan penting yang digunakan untuk sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik hingga barang elektronik lainnya.

Adapun peraturan tersebut dikeluarkan oleh Dewan Negara atau kabinet pada hari Sabtu (29/6/2024). Dikatakan bahwa sumber daya tanah jarang merupakan milik negara dan pihaknya akan memantau pengembangan industri logam tanah jarang tersebut.

Tercatat, ada 17 kelompok produsen mineral yang dalam beberapa tahun terakhir yang sudah mendominasi Dunia. Tak tanggung-tanggung, dominasi itu mencapai 90% dari hasil pemurnian dunia.

Signifikansi industri global mereka dinilai sudah sedemikian rupa sehingga di bawah undang-undang yang mulai berlaku pada bulan Mei, Uni Eropa menetapkan target 2030 yang ambisius untuk produksi mineral dalam negeri yang penting dalam transisi hijau - terutama tanah jarang karena penggunaannya dalam magnet permanen yang menggerakkan motor di EV dan energi angin.

Permintaan Uni Eropa diperkirakan akan melonjak enam kali lipat dalam satu dekade hingga 2030 dan tujuh kali lipat pada tahun 2050.

Peraturan baru China, yang akan mulai berlaku pada 1 Oktober ini mengatakan bahwa Dewan Negara akan membentuk sistem informasi penelusuran produk tanah jarang. Perusahaan-perusahaan di bidang pertambangan, peleburan dan pemisahan tanah jarang, serta ekspor produk tanah jarang, harus membuat sistem pencatatan aliran produk.

"Harus "secara jujur" mencatat aliran tersebut, dan harus memasukkannya ke dalam sistem ketertelusuran," kata Dewan Negara tersebut.

China sudah tahun lalu memperkenalkan pembatasan ekspor elemen germanium dan galium, yang digunakan secara luas di sektor pembuatan chip, dengan alasan untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasional.

Peraturan ini juga melarang ekspor teknologi untuk membuat magnet tanah jarang, selain memberlakukan larangan teknologi untuk mengekstraksi dan memisahkan tanah jarang.

Aturan-aturan tersebut memicu kekhawatiran bahwa pembatasan pasokan tanah jarang dapat membantu meningkatkan ketegangan dengan Barat, terutama Amerika Serikat, yang menuduh China menggunakan paksaan ekonomi untuk mempengaruhi negara lain. Beijing membantah klaim tersebut.

Peraturan tanah jarang China juga muncul ketika Uni Eropa bersiap-siap untuk memberlakukan tarif sementara pada kendaraan listrik China pada 4 Juli untuk melindungi blok 27 negara dari apa yang dikatakannya sebagai banjir kendaraan listrik yang diproduksi dengan subsidi negara yang tidak adil, meskipun kedua belah pihak telah mengatakan bahwa mereka merencanakan pembicaraan tentang tarif yang diusulkan.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: China Minta Uni Eropa Tak Tekan Perusahaan Medis Asal China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular