Video

Video: Level Utang AS Bengkak, Ekonom Ungkap Efek Buruknya ke RI

CNBC Indonesia TV, CNBC Indonesia
28 June 2024 15:04

Jakarta, CNBC Indonesia- Kebijakan suku bunga The Fed telah mendorong volatilitas nilai tukar mata uang global termasuk Rupiah. Mata uang Garuda terpantau masih berada di atas level Rp 16.300 per Dolar AS.

Ekonom Senior, Raden Pardede menyebutkan pelemahan Rupiah tidak lepas dari dampak sentimen eksternal The Fed sehingga saat Fed Funds Rate mulai dipangkas maka potensi Rupiah menguat semakin besar. Di sisi domestik, pelemahan Rupiah didorong tren pembayaran dividen dalam mata uang asing korporasi besar dan naiknya kebutuhan valas di Musim Haji.

Di sisi lain Raden mengingatkan kondisi ekonomi dunia global yang bisa berimbas ke Indonesia yang disebabkan pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global yang turun. Hal lain yang mengkhawatirkan adalah kondisi utang dan re-financing AS yang tinggi efek naiknya supply penerbitan surat utang dari AS namun pembelian surat utang dari China dan Jepang turun.

Diperkirakan siapapun Presiden AS, defisit APBN AS masih besar mencapai 6,67Lalu Seperti apa ekonom melihat sentiment eksternal yang mempengaruhi Rupiah? Bagaimana reaksi BI dan pengelolaan fiscal pemerintah menghadapi kondisi ini? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ekonom Senior, Raden Pardede dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum'at, 28/06/2024)



Tags

Related Videos
Recommendation
  • 1.
    Loading...
  • 2.
    Loading...
  • 3.
    Loading...