Muncul Fenomena Kampus Tekstil RI Bertumbangan, Ada Apa?

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
28 June 2024 11:40
Ilustrasi pelatihan tekstil. (Instagram @aktekstilsolo)
Foto: Ilustrasi pelatihan tekstil. (Instagram @aktekstilsolo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bukan hanya pabrik tekstil saja yang banyak tutup. Ternyata kampus tekstil yang pernah berjaya di era Presiden Soeharto kita mati satu per satu.

Hal ini diungkapkan Ketua Umum Insan Kalangan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) M Shobirin F Hamid. Menurut Shobirin fenomena kampus tekstil banyak yang tutup alias mati sudah terjadi sejak krisis moneter tahun 1998.

"Fenomena banyaknya perguruan tinggi tekstil yang tutup itu sebetulnya semenjak krisis moneter, pada tahun 1998. Pada akhir tahun 90-an itu, ketika tekstil sudah mulai pudar masa jayanya, bukan berarti turun, tapi memudar masa jayanya," ungkap Shobirin kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/6/2024).

Shobirin menyebut di era Soeharto kampus tekstil mencapai puncak kejayaan. Ini karena tekstil menjadi penyumbang devisa terbesar Indonesia. Peran kampus tekstil dibutuhkan untuk meningkatkan SDM tenaga kerja serta mendorong ide-ide baru di sektor hulu yang ujungnya mendorong produktivitas di produk hilir.

ilustrasi mata kuliah tekstil. (Freepik)Foto: ilustrasi mata kuliah tekstil. (Freepik)
ilustrasi mata kuliah tekstil. (Freepik)

"Karena devisa negara dari sektor nonmigas waktu itu tekstil turun turun turun, yang sebelumnya di tahun 1970 -1980, terutama 1980 ya yang jadi di puncak tekstil menjadi primadona itu, kita zaman Pak Harto itu menjadi Primadona non migas nomor satu," ujarnya.

Namun setelah Soeharto lengser, sinar kejayaan industri tekstil meredup, dibarengi juga dengan kampus tekstil. Shobirin bercerita saat itu mulai banyak pabrik tekstil yang juga tutup. Ini diperparah dengan kondisi krisis ekonomi di tahun 1998.

"Nah, jadi ketika 98 dihantam oleh krismon, itu secara berangsur-angsur pabrik tekstil kan banyak yang berguguran, ternyata itu ada imbasnya kepada perguruan tinggi swasta. Pendidikan tekstil yang kita maksud adalah pendidikan tinggi tekstil yang terkait dengan pendidikan ilmu industri tekstil ya atau baik itu mesin tekstil industri tekstil maupun kimia tekstil," tuturnya.

Kini menurutnya hanya tersisa 6 kampus tekstil saja yang masih berjalan atau beroperasi sampai saat ini yaitu ITT STTT Bandung, UII Yogyakarta, STT Wastukancana Purwakarta (baru), Poltek Enjinering Indorama Purwakarta (baru), Akademi Komunitas (Akom) Tekstil Solo (baru), Akom Tekstil API Surabaya (baru).

Sementara itu, beberapa akademi atau kampus tekstil yang tutup atau perguruan tingginya masih berdiri tetapi program studi tekstil sudah tutup adalah Akademi Tekstil Pardede Medan, UNIS Tangerang, Akademi Tekstil Veteran UPN Jakarta, AITB Bandung, PolTek Pusmanu Pekalongan, Akom Tekstil Pekalongan, AkTiVeS Semarang, AkaTex STTT Solo, PolTek Tekstil Muhammadiyah, ITN Malang, ATITS Surabaya.

"Tapi itu mayoritas hampir semuanya baru ya. Akom Surabaya, Akom Solo baru, kemudian UII juga baru dibangun lagi setelah tutup sekian tahun. Jadi yang pemain lama yang bertahan sejak lama hanya ITT, karena ITT milik pemerintah," sebutnya.

Selain pudarnya industri tekstil, salah satu alasan yang membuat kampus tekstil satu per satu bertumbangan karena dianggap masyarakat Indonesia ketinggalan dan tidak punya masa depan bagi calon lulusnya. Hal ini yang bikin berat pemilik kampus karena jumlah mahasiswa yang masuk terus berkurang.

"Tapi itu dibantah oleh kami tetapi kan itu mindset masyarakat sehingga di teman-teman di swasta itu untuk melanjutkan agak kesulitan menerima mahasiswa baru. Bukan kesulitan untuk masuk tapi enggak ada peminat. Itu permasalahannya," jelasnya.

Perguruan Tinggi Tekstil yang Masih Berjalan:

  • ITT - Politeknik STTT Bandung ( D4 dan S2 Terapan), perguruan tinggi negeri milik pemerintah di bawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
  • Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta (S1), perguruan tinggi swasta
  • Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Wastukancana Purwakarta (D3), perguruan tinggi swasta
  • Politeknik Engineering Indorama Purwakarta (D3), perguruan tinggi swasta
  • Akademi Komunitas Tekstil Solo (D2), perguruan tinggi negeri di bawah Kemenperin
  • Akademi Komunitas Tekstil API Surabaya, Jawa Timur

Perguruan Tinggi Tekstil yang Sudah Tutup atau Perguruan Tinggi Masih Berdiri tapi Program Tekstil-nya Sudah Tutup:

  • Akademi Tekstil Pardede (ATP), Medan
  • Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS), Tangerang
  • Akademi Tekstil Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran", Jakarta
  • Akademi Industri Tekstil (AITB), Bandung
  • Politeknik Pusmanu, Pekalongan
  • Akademi Komunitas Tekstil Pekalongan
  • Akademi Teknologi Industri Veteran Semarang (AKTIVES), Semarang
  • Akademi Tekstil (AKATEX) - STTT Warga Surakarta, Solo
  • PolTek Tekstil Muhammadiyah Karang Anyar, Solo
  • Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang
  • Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), Surabaya

(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Daftar Kampus Tekstil RI yang Tumbang, Cuma 6 yang Bertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular