5 Fakta Pabrik Tembaga Terbesar Dunia di RI, Bisa Cetak 50 Ton Emas!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
28 June 2024 09:50
Smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jatim. (Dok PT Freeport Indonesia)
Foto: Smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jatim. (Dok PT Freeport Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga dengan desain single line terbesar di Dunia.

Smelter raksasa tersebut milik PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, dengan lluas area hingga 100 hektare. Pabrik tembaga itu, resmi beroperasi pada Kamis (27/6/2024).

Freeport sejatinya sudah memiliki smelter pertamanya yakni PT Smelting yang memiliki kapasitas input produksi sebesar 1,3 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dengan beroperasinya smelter kedua Freeport yang baru diresmikan kemarin, smelter itu memiliki kapasitas input konsentrat tembaga 1,7 juta ton per tahun.

Kelak, Freeport secara bertahap akan mampu menyerap 3 juta ton konsentrat tembaga menjadi katoda tembaga per tahunnya.

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas menjabarkan, smelter baru akan memproduksi katoda tembaga diperkirakan mulai sekitar bulan Agustus atau membutuhkan waktu 6-10 minggu pasca pengoperasian. Hal ini untuk memanaskan semuanya, supaya mencapai titik panas tertentu furnish-nya.

"Setelah itu baru akan dimasukkan konsentratnya, kemudian diolah di furnish itu dimasak di bentuk anode casing yang tadi kita lihat tadi. Copper anode kemudian dibawa ke electro refinery," ungkap Tony saat peresmian smelter tembaga terbarunya, dikutip Jumat (28/6/2024).

Selanjutnya, pada saat di electro refinery itu akan membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Jadi diperkirakan, pihak Freeport akan menggenjot untuk dapat memproduksi katoda tembaganya pertama nanti di sekitar pertengahan Agustus dan akan mencapai kapasitas maksimal pada Desember 2024 mendatang.

"Semoga dapat bisa dilakukan sebelum atau dalam rangkaian acara peringatan HUT Republik Indonesia 17 Agustus," jelas Tony.

Berikut 5 fakta pabrik tembaga raksasa Freeport di Indonesia:

Smelter Single Line Terbesar di Dunia

Smelter kedua yang di bangun PTFI setelah smelter PT Smelting ini diklaim sebagai desain single line terbesar di Dunia. Smelter ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh. Kelak, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.

Selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter terbaru Freeport akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.

Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Investasi Jumbo

Mengutip laporan PTFI, nilai investasi kumulatif untuk proyek smelter Manyar yang menempati lahan seluas 100 hektare itu sudah mencapai US$ 3,7 miliar atau Rp 58 triliun.

"Satu hal lagi bahwa total investasi yang sudah kita keluarkan untuk proyek ini adalah 3,7 miliar dolar. Atau sekitar Rp 58 triliun. Dan ini adalah salah satu investasi yang besar dan merupakan juga ada di portfolio-nya Pak Menteri Investasi atas pencapaian atau realisasi investasi yang dilakukan oleh Freeport Indonesia di sini," ujar Tony Wenas.

Serap Ribuan Tenaga Kerja

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut, pada saat proses pembangunan/ konstruksi dari smelter ini menyerap tenaga kerja sangat besar, yakni hampir 40 ribu tenaga kerja. Ketika smelter ini beroperasi, tenaga kerja yang dibutuhkan juga masih besar sampai ribuan tenaga kerja.

Dia menyebut, sekitar 2.000-3.000 tenaga kerja dibutuhkan dalam mengoperasikan smelter tembaga kedua milik PT Freeport Indonesia ini.

"Karena itu, sesuai dengan platform dan penciptaan lapangan pekerjaan cukup signifikan hampir 40 ribu, sekalipun nanti pada saat-saat produksi nanti tinggal kurang lebih sekitar 2 ribu sampai 3 ribu," ujar Bahlil dalam peresmian Smelter Freeport Gresik.

Produksi 50 Ton Emas

Kelak, jika smelter terbaru ini beroperasi penuh, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri. Kedua smelter ini bisa memurnikan 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun dengan produksi sekitar 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun.

"Outputnya dari smelter ini adalah sekitar 600-700 ribu atau sekitar 650 ribu ton katoda tembaga. Dan juga akan bisa dimurnikan di sini pada bulan Desember nanti, Yaitu lumpur anoda yang akan menghasilkan emas dan perak serta beberapa logam lainnya. Jumlahnya emasnya kira-kira antara 50-60 ton dan peraknya sekitar 220 ton per tahun," beber Tony Wenas.

Pembeli Dalam Negeri

Tony menjabarkan, bahwa untuk off taker atau pembeli dari katoda tembaga Freeport di Indonesia, sudah ada tetangga dari smelter Freeport. Tetangga yakng dimaksud adalah PT Hailiang Group di Gresik.

"Ini tetangga kita sudah mulai minta 100 ribu ton per tahun, kira-kira. Dan kemudian kalau kita harapkan juga ada industri-industri turunan lainnya yang akan meng-off take katoda tembaga kita," ungkap Tony.

Sementara untuk emas, Tony menegaskan, bahwa sudah ada kepastian off taker dari PT Antam Tbk yang mencapai 20 ton per tahun. Sementara lainnya, ia berharap ada pasar domestik yang bisa menyerap katoda tembaga hasil smelter ini.

"Kalau domestik, pasarnya ada, tentu saja kita sangat senang untuk jual domestik. Karena jual domestik, jual ekspor sama aja kalau sudah produk hilir seperti itu ya. Maksudnya sama aja adalah harganya akan sama, ongkos angkutnya lebih murah domestik tentu saja," ungkap Tony.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! Pabrik Tembaga Terbesar Dunia di RI Tuntas 100% Bulan Mei 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular