Smelter Freeport Tuntas, Airlangga: Gak Ada yang Bisa Seperti Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
27 June 2024 14:16
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Peresmian smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jatim. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Peresmian smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jatim. (CNBC Indonesia/Firda Dwi Muliawati)

Gresik, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto ikut meresmikan fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), JIIPE, Gresik, Jawa Timur milik PT Freeport Indonesia (PTFI).

Airlangga menyatakan, bahwa tidak ada yang bisa mampu membangun smelter seperti yang dibangun Freeport Indonesia itu di lahan seluas 100 hektare (Ha).

"Alhamdulillah ini bagian dari perjanjian IUPK. Dan hasilnya hari ini ini paling hebat. Karena kita lihat 3-4 tahun lagi ke depan tidak ada yang bisa mampu membangun smelter seperti ini, di lahan 100 hektare dimana pun," ungkap Airlangga, Kamis (27/6/2024).

Asal tahu saja, smelter Manyar di Gresik ini merupakan smelter kedua yang di bangun PTFI setelah smelter PT Smelting. Smelter ini diklaim sebagai desain single line terbesar di Dunia.

Smelter ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi hingga 1,7 juta ton setelah beroperasi penuh. Kelak, produk katoda tembaga yang dihasilkan bisa mencapai 600 ribu ton per tahun.

Bahkan, selain menghasilkan produk katoda tembaga, smelter ini akan menghasilkan produk sampingan diantaranya produk yang terkandung dalam lumpur anoda yakni emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun.

Produk sampingan lainnya yaitu asam sulfat sebanyak 1,5 juta ton per tahun, terak tembaga sebanyak 1,3 juta ton per tahun, dan gipsum sebanyak 150 ribu ton per tahun.

Mengutip laporan PTFI, nilai investasi kumulatif untuk proyek smelter Manyar yang menempati lahan seluas 100 hektare itu sudah mencapai US$ 3,7 miliar atau Rp 58 triliun.

Airlangga menambahkan, pembangunan smelter Freeport ini sudah tepat waktu. Kelak, dua smelter milik Freeport, bisa mencapai produksi 2 juta ton copper dan 1 juta ton copper katoda.

"Dan ini sebuah jumlah yang besar dan tentu hilirisasinya menjadi penting. Terutama untuk industri di power generation. Kemudian juga di electric mobility, perubahan dari internal combustion engine ke Electric Vehicle," tegas Airlangga.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resmi Beroperasi! Tetangga Incar 100 Ribu Katoda Tembaga Freeport

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular