Internasional

Perang Minggir! Pilpres AS Panas, Biden Adu Mulut Lawan Trump Hari Ini

sef, CNBC Indonesia
Kamis, 27/06/2024 07:14 WIB
Foto: Foto Kolase Presiden AS Joe Biden dan Mantan Presiden AS Donald Trump. (AP Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan umum (pemilu) presiden alias pilpres Amerika Serikat (AS) makin panas. Dua kandidat, petahana Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dan mantan presiden Donald Trump dari Partai Republik, dijadwalkan akan melakukan debat pertama dengan Kamis (27/6/2024).

Pertarungan itu akan disiarkan melalui televisi malam waktu setempat. Diketahui CNN International akan menjadi penyelenggara debat selama 90 menit, yang digelar langsung di kota selatan Atlanta, Georgia.


Puluhan juta orang diperkirakan akan menyaksikan "adu mulut" di mana kedua kubu diyakini meningkatkan serangan ke hal-hal pribadi. Pernyataan keduanya akan menentukan bahkan merubah arah pemilih.

"Saya pikir saya telah mempersiapkannya sepanjang hidup saya," ujar Trump sesumbar, dalam wawancara dengan media jaringan sayap kanan Newsmax, dikutip AFP.

"Kami akan melakukannya dengan sangat baik," tegasnya.

Trump sendiri kini menikmati sedikit keuntungan di negara-negara bagian yang sangat penting dalam pemilu AS. Namun jajak pendapat secara keseluruhan terlihat sangat ketat.

Jajak pendapat terbaru Universitas Quinnipiac yang dilakukan pada Minggu misalnya, menunjukkan Trump unggul tipis atas Biden secara nasional. Di mana ia mengumpulkan 49% suara berbanding 45% suara.

Penurunan suara Biden diyakini sejumlah kekhawatiran mengenai usia lansianya, mengingat umurnya yang memasuki 81 tahun. Trump sendiri tiga tahun lebih muda dari Biden.

Biden dilaporkan sempat membuat sejumlah hal konyol yang menurunkan kepercayaan pemilih terhadapnya. Seperti melakukan kesalahan langkah, tersandung dan bingung, dan terlihat disejumlah kegiatan dunia di antaranya G-7.

Meski begitu, Trump juga tak kalah kontroversial. Ia diketahui telah diputus bersalah atas kasus penyuapan bisnis yang melibatkan mantan bintang porno, Stormy Daniels. Ia juga menghadapi sejumlah persidangan di AS, karena retorika menghasut dan beberapa pelanggaran.

Keduanya terakhir berdebat di pemilu 22 Oktober 2020. Kala itu Biden mengalahkan Trump yang tengah menjabat.

Dalam jajak pendapat Pew Research Center pada tahun 2016, 63% pemilih mengatakan debat presiden sangat membantu dalam menentukan calon presiden mana yang akan dipilih. AS sendiri akan memilih di bulan November.

"Dengan persaingan ketat antara Biden dan Trump, para pemilih yang ragu-ragu bisa menjadi kritis," kata seorang profesor emeritus jurnalisme di Northeastern University dan penulis buku Presidential Debates: Risky Business on the Campaign Trail, Alan Schroeder kepada Al Jazeera.

"Dalam situasi sedekat ini, perdebatan bisa menjadi penting karena berpotensi memecahkan kebuntuan tersebut," tambahnya.

Topik Debat

Banyak jajak pendapat yang menunjukkan bahwa perekonomian AS masih menjadi perhatian utama warga menjelang pemilu. Para kandidat pasti akan ditanyai mengenai platform ekonomi mereka.

Imigrasi, keselamatan publik dan hak-hak reproduksi juga kemungkinan besar akan menjadi topik perdebatan. Karena isu-isu tersebut juga menjadi perhatian para pemilih.

Dilaporkan bagaimana kebijakan luar negeri menjadi topik hangat tahun ini. Baik Biden dan Trump diperkirakan akan ditanya mengenai perang Israel di Gaza, dukungan yang berkelanjutan terhadap Ukraina, dan persaingan dengan China.

Selain itu, keadaan lembaga-lembaga demokrasi AS juga menjadi perhatian utama para pemilih. Biden menuduh Trump sebagai ancaman terhadap demokrasi, setelah para pendukung mantan presiden tersebut menyerbu gedung Kongres, The Capitol, 6 Januari 2021 untuk menghentikan Kongres dalam mengesahkan hasil pemilu 2020.

"Secara tradisional, debat calon presiden di AS adalah program dengan rating tertinggi kedua setelah Super Bowl," kata Scroeder lagi.


(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Masuk Lingkaran Trump, Jalan Pintas Menuju Kekayaan?