Cabut dari RI, Raksasa Dunia Ini Temukan Harta Karun Jumbo di Afrika
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah hengkang dari proyek minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia, beberapa perusahaan migas global justru menemukan cadangan "raksasa" di negara lain.
Beberapa perusahaan migas tersebut antara lain Total Energies, Shell, hingga Chevron. Seperti diketahui, ketiga perusahaan tersebut telah keluar dari proyek migas "raksasa" di RI, seperti Total Energies sebelumnya mengoperasikan Blok Mahakam, Kalimantan Timur, lalu Shell keluar dari proyek Blok Masela, Maluku, dan Chevron sebelumnya operator dari Blok Rokan, Riau.
Mengutip Reuters, Selasa (15/2/2024), ketiga perusahaan migas dunia tersebut ternyata menemukan cadangan migas jumbo di Namibia, Selatan Afrika.
Perusahaan-perusahaan tersebut rupanya gencar melakukan eksplorasi dalam beberapa tahun terakhir ini di Namibia. Tercatat, setidaknya sekitar 2,6 miliar barel telah ditemukan Total Energies dan Shell di negara Afrika tersebut.
Hasil temuan cadangan tersebut diperkirakan bisa mulai diproduksi pada 2030.
Cadangan jumbo tersebut berasal dari Orange Basin, dan masih ada area potensial lainnya seperti Luderitz, Kavango dan Walvis Basin. Berikut rangkumannya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (15/6/2024):
Total Energies
Pada Januari 2024 lalu Total setuju untuk mengakuisisi 10,5% hak partisipasi di Blok 2913B dan 9,39% di Blok 2912. Total berencana menganggarkan sekitar 30% dari US$ 1 miliar biaya eksplorasi di Namibia pada 2024.
Perusahaan mulai melakukan aktivitas hulu migas di Namibia sejak 1964 dan saat ini mengelola dua blok eksplorasi di laut dalam (deep offshore). Total memiliki hak partisipasi 40%, sementara sisanya dimiliki Qatar Energy 30%, Impact Oil 20%. dan Namcor 10%.
Adapun potensi dari Blok 2913B di Orange Basin, tepatnya di sumur Venus 1-X, diperkirakan mencapai 5,1 miliar barel minyak dan akan produksi perdana pada 2029 atau 2030.
Shell
Shell dikabarkan telah menemukan cadangan migas di Namibia pada Februari 2022. Shell melakukan eksplorasi bersama mitranya, Qatar Energy dan Namcor di PEL 39, Orange Basin.
Area PEL 39 ini seluas 12.000 km2 dan terdiri dari tujuh sumur migas. Sumur Graff diperkirakan memiliki potensi 2,38 miliar barel minyak dan Sumur Jonker-1X diperkirakan memiliki 2,5 miliar barel minyak.
Chevron
Chevron juga direncanakan akan memulai kegiatan eksplorasi pada akhir 2024 ini. Pada April 2024 lalu perusahaan baru menandatangani perjanjian pengembangan di blok migas laut dalam di Walvis Basin. Chevron pun menguasai 80% dari hak partisipasi di blok ini.
Selain itu, Chevron Namibia Exploration Ltd juga merupakan operator pada proyek PEL (Petroleum Exploration Licence) 90, sebuah blok laut dalam di Orange Basin.
(wia)