Covid Usai Kirain Semua Beres, Ternyata Ada Segudang Masalah Baru!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
25 June 2024 12:10
Dunia Sekarang Kacau Balau
Foto: Infografis/ Dunia Sekarang Kacau Balau / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan dunia ternyata tidak sepenuhnya membaik setelah pandemi covid-19. Ada sederet masalah yang kemudian muncul dan membuat banyak negara alami tekanan berat.

"Masalah kita semakin kompleks," ungkap Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta saat rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (25/6/2024)

Isa menjelaskan, pada empat tahun yang lalu dunia diserang pandemi covid-19. Semua lumpuh. Tidak ada aktivitas masyarakat, tidak ada ekonomi yang berputar. Semua negara hanya mampu bertahan dengan cara apapun.

Kini masalah berganti. Bukan pandemi covid-19 akan tetapi harus tetap menjadi perhatian berbagai pihak. Pertama adalah ketegangan geopolitik. Perang yang berlangsung di Ukraina dan Gaza hingga ketegangan Amerika Serikat (AS) dengan China membuat dampak besar ke dunia. Indonesia juga turut terkena imbasnya.

"Kita harus siapkan lebih untuk ke depannya tensi geopolitik terus jadi perhatian seluruh dunia dan kita tak terlepas dari itu," imbuhnya.

Masalah geopolitik tersebut membuat harga komoditas melonjak, khususnya pada komoditas energi dan pangan. Di sisi lain beberapa negara juga membatasi transaksi perdagangan melalui pelarangan ekspor terhadap komoditas tertentu. Dampaknya inflasi naik tinggi.

Respons yang muncul adalah kenaikan suku bunga acuan, antaranya AS dan negara maju lain sehingga menimbulkan gejolak pasar keuangan. Indonesia sendiri alami tekanan pada IHSG dan rupiah. "Kejadiannya jauh tapi dampaknya sungguh langsung mengenai perekonomian dan sosial ekonomi kita," tegas Isa.

Hal lain yang turut diwaspadai adalah perubahan iklim. Gelombang panas yang menyerang beberapa waktu terakhir telah menimbulkan dampak pada sisi kemanusiaan dan berbagai sektor ekonomi.

Isa juga menyebut masalah lain adalah digitalisasi. Niat baik untuk mendukung efisiensi ternyata menimbulkan efek negatif ke tenaga kerja dan disinformasi.

"Ini tantangan baru yang kita hadapi. Dan intensitasnya menguat bukannya melemah atau makin teratasi," pungkasnya.


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Blokir Rp 50 T Anggaran Kementerian 2024, Ini Rinciannya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular