Bayan Gandeng DoctorSHARE Obati Penderita TBC di Kalimantan & Papua

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
24 June 2024 18:26
Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama antara PT.Bayan Resources, Tbk dengan doctorSHARE. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama antara PT.Bayan Resources, Tbk dengan doctorSHARE. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) melalui Bayan Peduli bersama dengan DoctorSHARE, berkolaborasi dalam beberapa program kesehatan yang akan dilaksanakan pada 2024. Salah satunya adalah Program Dukungan Pengobatan Pasien Pengidap Tuberculosis (TBC), dengan target 1.100 pasien yang berada di wilayah Kalimantan dan Papua.

Bayan Resources menilai masalah penyakit TBC merupakan salah satu isu nasional yang harus diselesaikan. Mengingat, terdapat gap antara ketersediaan kesehatan dengan penduduk Indonesia sendiri.

Dengan begitu, Bayan Peduli akan memberikan pengobatan secara gratis bagi pasien pengidap TBC. Sehingga, para pasien ini tidak perlu mengeluarkan biaya untuk berobat.

"Pengobatan pasien pengidap TBC akan sepenuhnya dibiayai oleh Bayan secara gratis. Selain itu, untuk Rumah Sakit Apung (RSA), kami berencana membiayai biaya operasionalnya untuk tiga tahun ke depan. Dalam setahun ke depan, kami akan mulai mendanai biaya operasional tersebut, dan kemungkinan besar akan terus berlanjut hingga tiga tahun mendatang," ujar Direktur PT Bayan Resources Tbk Merlin kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/6/2024).

Di samping itu, dia menjelaskan, Bayan Peduli ini tentunya harus memberikan dampak positif bagi masyarakat. Alhasil, langkah tersebut menjadikan Bayan Resources sebagai perusahaan swasta pertama yang berkomitmen dalam pembiayaan proyek inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah-wilayah terpencil dan terisolasi.

Sementara itu, Founder DoctorShare dr. Lie Dharmawan mengaku cukup prihatin melihat banyaknya masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit mendapat kesempatan dan akses layanan kesehatan yang layak.

Isu di sektor kesehatan Indonesia pun cukup kompleks. Selain jumlah tenaga medis yang belum sebanding dengan jumlah penduduk, karakteristik geografis Indonesia yang berupa negara kepulauan juga memberi tantangan tersendiri.

Bahkan, terdapat keterbatasan infrastruktur utama dan penunjang untuk memastikan layanan kesehatan ke setiap daerah di Indonesia. Padahal, Indonesia perlu menempatkan orang-orang yang ahli di bidang kesehatan di tempat-tempat strategis hingga terpencil.

"Dan tidak mungkin kita mendirikan di setiap pulau sebuah rumah sakit," kata dia.

Untuk itu, salah satu solusi pemecahan persoalan ini adalah mendirikan Rumah Sakit Apung yang dapat bergerak dari gugusan pulau ke pulau lainnya. Rumah Sakit Apung tersebut dirancang untuk memberikan pelayanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat di daerah 3T (Tertinggal, Terluar, dan Terdepan), yang selama ini menghadapi kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan.

"Ini adalah pemecahan persoalan yang optimal," imbuh dia.

Demikian, Rumah Sakit Apung ini ditargetkan untuk beroperasi di area Kalimantan, khususnya di sekitar operasional Bayan Group, untuk kemudian nantinya direncanakan beroperasi di wilayah Indonesia Timur.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bayan Komitmen Tingkatkan Kesehatan Masyarakat Lewat Program Inovatif

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular