Duh! Stok Bawang Putih Pemerintah Kosong, Beras-Gula Segini

Damiana, CNBC Indonesia
Senin, 24/06/2024 19:30 WIB
Foto: Kolase daging sapi, gula, beras dan bawang putih

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat proyeksi neraca pangan nasional untuk periode Januari-Desember 2024 yang diperbarui bulan Mei 2024.

Di sisi lain, Bapanas mencatat, stok bawang putih pemerintah saat ini nol alias kosong.

Menurut Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy, hingga akhir tahun nanti, akan ada stok beras nasional sebanyak 9,66 juta ton. Namun, angka itu bisa tercapai jika ekspektasi produksi beras sebanyak 31,57 juta ton tahun ini terealisasi. Ditambah rencana impor beras yang telah diterbitkan Persetujuan Impor (PI)-nya untuk 3,6 juta ton.


"Dan ini jika realisasi impor 5,1 juta ton dapat terealisasi. Juga perkiraan produksi setara beras 31,57 juta ton dapat tercapai. Ini belum memperhitungkan kalau terjadi banjir, kekeringan, dan serangan hama penyakit. Kalau itu terjadi 31,57 juta ton bisa berkurang," kata Sarwo Edhy saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2024, Senin (24/6/2024).

"Karena saat ini, 1 Januari-Juni 2024 kita terjadi shortage dibandingkan 1 Januari-Juni 2023 sekitar 2,4 juta ton. Ini yang perlu diantisipasi dengan impor. Karena impor juga bukan barang haram, harus dilakukan ketika produksi dalam negeri berkurang," tambahnya.

Lalu bagaimana dengan ketersediaan cadangan pangan pemerintah (CPP) tahun ini?

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan besaran stok pangan yang harus dimiliki pemerintah sampai akhir tahun 2024 nanti. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 379.1/TS.03.03/K/11/2023 tentang Jumlah, Standar Mutu, dan Harga Pembelian Pemerintah Dalam Rangka Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) Tahun 2024.

Secara rinci jumlah CPP untuk tahun 2024 sebagai berikut:

- beras minimal 2,4 juta ton dengan stok akhir tahun minimal 1,2 juta ton
- jagung minimal 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 60 ribu ton
- kedelai minimal 100 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 20 ribu ton
- daging sapi minimal 20 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 2,5 ribu ton ton
- daging kerbau minimal 100 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 5 ribu ton
- daging ayam minimal 12 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 600 ton
- telur ayam minimal 7 ribu ton
- gula konsumsi minimal 250 ribu ton dengan stok akhir tahun minimal 25 ribu ton
- minyak goreng minimal 100 ribu kilo liter dengan stok akhir tahun minimal 5 ribu kiloliter)
- bawang merah minimal 100 ton
- bawang putih minimal 1.000 ton dengan stok akhir tahun minimal 100 ton
- cabai minimal 100 ton
- ikan kembung minimal 250 ton dengan stok akhir minimal 50 ton.

"Stok level masing-masing komoditas ditargetkan 5-10% dari kebutuhan atau market share nasional untuk intervensi pemerintah," kata Sarwo Edhy.

Dalam rapat tersebut, Sarwo Edhy memaparkan kondisi terbaru cadangan pangan pemerintah per 21 Juni 2024:

- beras 1,666 juta ton
Bulog menguasai 1,665 juta ton, sebanyak 1,602 juta ton diantaranya tercatat sebagai cadangan beras pemerintah (CBP)

- jagung 100.561 ton (sepenuhnya dikuasai Bulog)

- kedelai 1 ton (di gudang Bulog)

- bawang merah 1 ton (di gudang Bulog)

- bawang putih (0)

- cabai -

- daging sapi 1.276 ton
Bulog menguasai 18 ton
ID Food menguasai 1.258 ton

- daging kerbau 91 ton (seluruhnya di Bulog)

- daging ayam 345 ton (seluruhnya di ID Food)

- telur ayam 32 ton (seluruhnya di Bulog)

- gula pasir 5.391 ton
Bulog menguasai 4.565 ton
ID Food menguasai 826 ton

- minyak goreng 5.017 kiloliter (kl)
Bulog menguasai 4.419 kl
ID Food menguasai 598 kl

- ikan 992,70 ton (beragam jenis ikan, sepenuhnya dikuasai ID Food).


(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Menhan Sarankan Mayjen Rizal Pensiun Sebelum Jadi Dirut BULOG