
RI Bakal Jadi Top ke-4 Penghasil Katoda Tembaga Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan Indonesia akan menjadi produsen katoda tembaga terbesar keempat dunia pada 2025 mendatang. Hal tersebut menyusul dengan beroperasinya smelter baru PTFI yang berada di Gresik.
Menurut Tony Indonesia akan mulai menghasilkan 1,5 juta ton katoda tembaga pada tahun depan. Katoda tembaga tersebut berasal dari produk smelter PTFI dan Amman Mineral.
"China hasilkan 12 juta ton katoda konsentratnya di laut China tapi smelter di China, Kedua Chili, Ketiga Kongo. Keempat Jepang 1,5 juta ton. Indonesia capai 1,5 juta ton nanti," kata Tony dalam MINDialogue CNBC Indonesia di Jakarta, dikutip Jumat (21/06/2024).
Menurut Tony dengan produksi katoda tembaga yang cukup besar, tentunya akan cukup menguntungkan bagi Indonesia. Terutama di tengah permintaan komoditas ini yang cukup tinggi. "Ini akan menguntungkan bagi Indonesia di tengah permintaan tinggi," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, Indonesia melalui PT Freeport Indonesia (PTFI) sebentar lagi akan memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) konsentrat tembaga single line terbesar di dunia. Adapun smelter tersebut berlokasi di Wilayah JIIPE, Gresik, Jawa Timur.
Smelter ini dibangun sejak Oktober 2021 dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun dan menghasilkan sebanyak 600 ribu katoda tembaga per tahun.
Smelter ini didaulat menjadi smelter single line terbesar di dunia. Untuk diketahui, pembangunan smelter ini merupakan mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI.
Smelter dilengkapi Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Waste Water Treatment Plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk samping maupun limbah agar dapat mencapai high efficiency smelting and refining process.
Saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, menjadi katoda tembaga. Namun lumpur anodanya yang mengandung emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumpur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.
PTFI telah menanamkan investasi hingga US$ 3,1 miliar atau setara Rp48 triliun per akhir Desember 2023. Ini merupakan smelter kedua PTFI. Smelter pertama dibangun pada 1996 dan dikelola oleh PT Smelting.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Diramal Jadi Top 4 Produsen Katoda Tembaga Dunia di 2025