Luhut Sebut AS Tak Bisa Kembangkan Baterai Listrik (EV) Tanpa RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsa Pandjaitan menegaskan bahwa Amerika Serikat (AS) tidak bisa mengembangan baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) tanpa Indonesia.
Pernyataan Luhut itu disampaikan, imbas AS yang menerapkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi atau Inflation Reduction Act (IRA). Di mana, nikel dari Indonesia tidak masuk ke dalam UU tersebut lantaran berhubungan dengan China atau kebanyakan hasil nikel Indonesia berasal dari smelter yang dibangun perusahaan China.
Namun kenyataannya, Menko Luhut secara tegas menyatakan tidak akan takut atas keputusan AS mengenai IRA itu. Pasalnya Indonesia memiliki kontrol mineral kritis yakni nikel sebagai bahan baku pembuatan EV sebanyak 70%.
Apalagi AS dalam pengetahuan Luhut akan mengembangkan EV sebanyak 11 kali lipat dalam beberapa tahun ke depan. "Ini saya sampaikan ke teman-teman AS imposible tanpa indonesia karena Indonesia kontrol 70% nikel ore Dunia," ungkap Luhut dalam MINDialogue CNBC Indonesia, Soehana Hall, Kamis (20/6/2024).
(pgr/pgr)