Internasional

Putin Pamer! Rusia Luncurkan Rudal Jelajah dari Kapal Selam Nuklir

luc, CNBC Indonesia
Kamis, 20/06/2024 13:34 WIB
Foto: Kapal selam nuklir Belgorod, Rusia. (Dok: Defence View)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia unjuk kekuatan di Laut Barents dengan meluncurkan rudal jelajah dari kapal selam bertenaga nuklirnya di tengah meningkatnya ketegangan dengan NATO dan potensi Perang Dunia 3.

Menurut kantor berita Interfax, kapal selam Severodvinsk dan Orel berhasil menembakkan rudal jelajah Kalibr dan Granit pada jarak sekitar 106 mil ke sasaran yang dirancang untuk meniru armada kapal pendarat musuh.

"Menurut data kendali objektif, latihan tempur berhasil diselesaikan," lapor Interfax, mengutip pernyataan armada, dikutip Kamis (20/6/2024).


"Senjata rudal yang digunakan sekali lagi menegaskan karakteristik bawaan dan keandalannya yang tinggi."

Untuk memastikan keamanan, area pengujian rudal ditutup terlebih dahulu untuk lalu lintas maritim dan penerbangan sipil.

Laut Barents, bagian dari Samudra Arktik, terletak di lepas pantai utara Norwegia dan Rusia, serta terbagi antara perairan teritorial Norwegia dan Rusia.

Unjuk kekuatan ini bertepatan dengan kesepakatan baru antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

Para pemimpin bertemu di Pyongyang pada Rabu, berjanji saling membantu jika terjadi serangan terhadap negara manapun. Pakta tersebut digambarkan sebagai "kemitraan strategis yang komprehensif," meskipun bentuk bantuan spesifiknya masih belum jelas.

Kunjungan Putin ke Korea Utara, yang pertama dalam 24 tahun, terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional mengenai potensi kesepakatan senjata.

Laporan menunjukkan bahwa Korea Utara mungkin akan memberi Rusia amunisi yang sangat dibutuhkan untuk konflik di Ukraina dengan imbalan dukungan ekonomi dan teknologi yang dapat mendukung program persenjataan nuklir dan rudal Kim.

Setelah upacara penandatanganan, Putin menyoroti bahwa isu-isu keamanan dan internasional menjadi topik utama dalam diskusi mereka. Dia tidak menampik kemungkinan kerja sama teknis militer dengan Korea Utara di masa depan.

Kim menggambarkan perjanjian tersebut sebagai perjanjian yang damai dan defensif, dan menambahkan.

"Saya yakin perjanjian ini akan menjadi kekuatan pendorong yang mempercepat terciptanya dunia multipolar baru."

Selain itu, Rusia dan Korea Utara menandatangani perjanjian kerja sama di bidang kesehatan, pendidikan kedokteran, dan sains, seperti dilansir media pemerintah Rusia dan situs web Kremlin.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Rusia Tuding Latihan Militer NATO Jadi Persiapan Serang Rusia