
Video: Sejahterakan Petani Lewat Smart Agriculture, RI Terkendala Ini!
Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI, Rachmat Pambudy mengungkapkan sejumlah tantangan pengembangan smart agriculture di Indonesia. Hal ini terkait kesiapan infrastruktur digital hingga kesiapan petani, penyuluh dan peneliti pertanian.
Smart agriculture diharapkan mampu mengatasi sejumlah persoalan pertanian dan mendorong produktivitas, termasuk peningkatan kesejahteraan melalui harga jual petani yang baik. Selain itu diharapkan langkah ini juga mendorong adanya perbaikan pasar yang mendorong terciptanya fair trade yang berkeadilan.
Di sisi lain, Ahli Smart Farming UGM, Bayu Dwi Apri Nugroho mengungkapkan pemanfaatan teknologi pertanian dalam smart agriculture mampu memberikan informasi dan panduan kepada petani terkait proses produksi mulai dari cuaca, pengairan, penanaman hingga perawatan hama dan proses panen.
Berdasarkan hasil penelitian, Bayu menyebutkan pemanfaatan teknolog pertanian bisa meningkatkan produktivitas hingga 200%. Namun demikian juga dibutuhkan integrasi hulu-hilir untuk memangkas persoalan distribusi sehingga kualitas produk pertanian bisa semakin baik dan petani mendapatkan harga yang pantas.
Lalu Seperti apa prospek dan tantangan penerapan smart agriculture? Selengkapnya simak dialog Maria Katarina dengan Wakil Ketua Dewan Pembina HKTI, Rachmay Pambudy dan Ahli Smart Farming UGM, Bayu Dwi Apri Nugroho dalam Squawk Box,CNBC Indonesia (Kamis, 20/06/2024)
-
1.
-
2.
-
3.