Waspada! Ada Tanda-Tanda Kantor "Hantu" Bakal Makin Ramai di Jakarta
Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan terhadap perkantoran di Jakarta masih belum membaik di pertengahan tahun 2024 ini. Jumlah permintaan hanya sekitar 15.400 m² untuk kawasan Central Business District (CBD/ pusat bisnis) dan 5.900 m² untuk kawasan luar CBD di kuartal I 2024. Rendahnya permintaan itu membuat masih banyak stok ruang kosong perkantoran di Jakarta.
"Masih terdapat sekitar 3,1 juta m² ruang kosong di pasar perkantoran di Jakarta. Permintaan nggak banyak berubah karena permintaan secara kuartal masih sedikit, harga sewa nggak banyak berubah masih di sekitar Rp 300 ribu per m2 untuk per bulan," kata Associate Director Leads Poperty Martin Hutapea kepada CNBC Indonesia, Rabu (19/6/2024).
Permintaan ruang kantor yang lebih yang kecil karena bersifat fleksibel dengan model hybrid. Namun ketika permintaan belum tinggi, perkantoran di Jakarta bakal bertambah hingga akhir 2024 yakni sebesar 72.000 m² yang akan berasal dari Gedung Sanggala, Stature Tower dan Fortune Tower.
Persaingan bakal lebih ketat karena akan ada dampak dari perpindahan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) yakni muncul kompetisi antara gedung bekas kantor pemerintah yang kosong, diantaranya gedung kantor Grade C di CBD/Prime Area, serta gedung di pinggiran Jakarta
"Beberapa koridor perkantoran akan terdampak oleh perpindahan kedutaan besar beserta organisasi pendukungnya ke IKN," kata Martin.
Ketika banyak perkantoran kosong, hal itu bakal membawa dampak lain yakni kepercayaan investor pada Jakarta sebagai kota yang murni berfokus pada bisnis.
"Jakarta bakal makin tegas sebagai kota bisnis dan keuangan," kata Martin.
(dce)