Jreng! Jokowi Habiskan Rp 52,5 Triliun untuk Jinakkan Inflasi

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
14 June 2024 10:37
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat rakornas pengendalian inflasi tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)
Foto: Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat rakornas pengendalian inflasi tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/6/2024). (YouTube/Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan dukungan fiskal pemerintah pusat dalam bentuk anggaran untuk pengendalian inflasi telah mencapai Rp 39 triliun. Nilai ini setara dengan 29% dari pagu Rp 124,16 triliun.

Angka ini belum termasuk dukungan fiskal di daerah. Dia mengatakan realisasi dukungan fiskal di daerah mencapai Rp 13,56 triliun atau 14,6% dari pagu Rp 92,87 triliun. Dengan demikian, totalnya mencapai Rp 52,56 triliun.

"Sesuai dengan kebijakan dari keterjangkauan harga ketersediaan pasokan kelancaran komunikasi efektif baruan kebijakan fiskal moneter dan riil sehingga inflasi tetap terjaga," paparnya, dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan TPID Award, Jumat (14/6/2024).

Selain dukungan fiskal, Airlangga mengungkapkan beberapa strategi perlu ditekankan, yaitu kesinambungan pasokan domestik kunci utama dalam menjaga stabilitas pangan daerah dan tentu pengembangan neraca pangan menjadi penting.

"Bapanas akan mempersiapkan terkait dengan hal kedua, yaitu penyediaan pangan accountable. Dengan neraca pangan, stabilitas harga bisa lebih termonitor di daerah," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan tren inflasi Indonesia selama 10 tahun terakhir tetap terkendali rendah. Bahkan, inflasi Indonesia merupakan yang terendah di dunia.

Hal ini diungkapkan dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2024 dan TPID Award, Jumat (14/6/2024). BI mencatat inflasi pada Mei 2024 sebesar 2,84%. Ini mengindikasikan inflasi tetap terjaga dibandingkan negara-negara lain.

"Terjaga dalam kisaran target 2,5 plus minus 1% di sebagian besar dari berada dalam kisaran target didukung eratnya sinergi inflasi oleh pemerintah pusat dan daerah serta konsistensi kebijakan BI dalam koordinasi erat pengendalian inflasi pusat-daerah," kata Perry.

Ini ditunjukkan dalam program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilakukan secara massal di berbagai daerah. Ke depannya, BI memperkirakan inflasi tetap terkendali di kisaran sasaran 2,5% plus minus 1% pada 2024 dan 2025.

"Kami apresiasi sebesar-besarnya ke pak Presiden atas konsistensi kepemimpinan arahan inovasi kebijakan serta dorongan sinergi untuk pengendalian inflasi," tegasnya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Gelontorkan Rp 1,33 T Insentif Fiskal Atasi Momok Ngeri Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular