Arab Makin Panas, Hizbullah Roket Pangkalan Militer Israel
Jakarta, CNBC Indonesia - Roket-roket Hizbullah dilaporkan kembali ditembakkan ke Israel. Ini menjadi rentetan balas dendam baru, setelah 200 lebih rudal ditembakkan ke Negeri Zionis, Kamis pagi waktu setempat.
Hizbullah yang menguasai Lebanon dan disokong Iran, marah setelah serangan Israel menewaskan salah satu komandan seniornya. Namun kedua belah pihak sebenarnya telah bersitegang satu sama lain sejak perang Israel ke Gaza meletus 7 Oktober 2023.
"Pejuang Hizbullah melancarkan serangan dengan roket dan drone, menargetkan enam barak dan lokasi militer", laporan AFP, Jumat (14/6/2024).
"Skuadron drone bermuatan bahan peledak di tiga pangkalan Israel lainnya," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
"Salah satu sasarannya ... merupakan markas intelijen yang bertanggung jawab atas pembunuhan," ujarnya lagi.
Sebelumnya, militer Israel mengkonfirmasi mereka telah membunuh Taleb Abdullah serta tiga pejuang Hizbullah lainnya dalam serangan Selasa. Ini kemudian dikonfirmasi kelompok yang dekat dengan Iran tersebut dengan mengatakan Abdullah terbunuh dalam serangan udara di kota Jouaiyya.
Abdullah, juga dikenal sebagai Haji Abu Taleb, adalah komandan divisi Hizbullah yang meliputi sektor barat garis depan antara perbatasan dengan Israel dan Sungai Litani. Dia menjadi tokoh kedua yang terbunuh sejak 7 Oktober, selain wakil kepala unit elit Radwan, yang tewas dalam serangan udara Israel di Lebanon selatan pada bulan Januari, Wissam al-Tawil.
Sementara itu, tentara Israel mengatakan pada sore hari bahwa sekitar 40 proyektil diluncurkan ke arah daerah Galilea dan Dataran Tinggi Golan. Namun tentara menambahkan sebagian besar proyektil berhasil dicegat meski beberapa lainnya memicu kebakaran.
"Dalam satu serangan di dekat desa perbatasan Manara, satu tentara IDF (tentara) terluka sedang dan seorang tentara lainnya terluka ringan", kata militer.
Pemerintah Israel mengatakan akan merespons dengan tegas semua serangan Hizbullah. Israel berjanji untuk memulihkan keamanan di perbatasan utara negeri itu.
"Israel akan membalas dengan kekuatan terhadap semua agresi Hizbullah," kata juru bicara pemerintah David Mencer dalam konferensi pers.
Peningkatan Intensitas
Dalam beberapa minggu terakhir, pertukaran serangan lintas batas telah meningkat. Hizbullah meningkatkan penggunaan drone untuk menyerang posisi tentara Israel dan Israel membalas dengan serangan yang ditargetkan terhadap para militan.
Kekerasan lintas batas telah menewaskan sedikitnya 468 orang di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah anggota Hizbullah namun ada pula 89 warga sipil. Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 15 tentara Israel dan 11 warga sipil tewas.
Eropa Turun Gunung
Sementara itu, Eropa mengatakan situasi di sepanjang perbatasan Lebanon dan Israel mengkhawatirkan. Prancis misalnya meminta semua pihak bekerja sama untuk meredakan ketegangan di wilayah tersebut.
Berbicara pada KTT G7 di Italia, Macron meminta penghentian serangan terhadap kedua belah pihak dan penarikan mundur militan 10 kilometer dari perbatasan. Jika perang baru pecah diyakini kekerasan akan semakin menyebar lebar di Arab.
(sef/sef)