Anggaran Kementerian ESDM Tahun 2025 Jadi Rp9,38 Triliun!

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 13/06/2024 18:25 WIB
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikabarkan sudah menyepakati Pagu Indikatif untuk tahun 2025. Di mana, pagu tersebut menjadi Rp 9,38 triliun.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran Eselon 1 Kementerian ESDM. Disepakati Pagu Indikatif untuk Kementerian ESDM tahun 2025 mendatang sebesar Rp 9,38 triliun.

"Rapatnya tadi kita sudah sepakat untuk kita tadi menyepakati Pagu anggaran Kementerian ESDM RI itu Rp 9,38 hampir Rp 9,4 Triliun. Dan itu merupakan penurunan dibanding 2024," jelasnya saat ditemui usai RDP tersebut, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/6/2024).


Namun, Eddy menyebutkan bahwa keputusan tersebut nantinya masih akan difinalkan dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR RI bersama dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif pada Rabu pekan depan. "Tetapi kita nanti akan sepakati final dalam raker dengan Menteri ESDM Rabu yang akan datang," ungkapnya.

Dari Pagu indikatif Kementerian ESDM tahun 2025 itu, Eddy mengklaim anggaran terbesar akan dialokasikan untuk Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM yang mengambil jatah anggaran hampir Rp 4 triliun.

"Yang besar itu anggarannya hampir Rp 4 triliun lebih itu di Ditjen Migas. Karena fokus kita lifting (produksi) migas bisa tercapai, ditingkatkan," bebernya.

Besarnya anggaran untuk Ditjen Migas juga diklaim untuk pembangunan infrastruktur gas yang saat ini tengah digenjot oleh pemerintah khususnya pada jaringan pipa gas Cirebon-Semarang dan pipa gas Dumai-Sei Mangke.

"Kami ingin juga infra gas bisa dikembangkan lebih lanjut. Jadi pipa Cirebon-Semarang, pipa Dumai-Seimangke, itu bisa kita anggarkan. Itu sendiri anggarannya sudah memakan biaya hampir Rp 4 triliun. Jadi itu sendiri sudah cukup besar," jelasnya.

Adapun, anggaran yang akan dialokasikan untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) sekitar Rp 940 miliar. Hal itu lantaran pemerintah juga hendak mengembangkan pemanfaatan EBT dalam negeri.

"(Anggaran EBT) kurang lebih Rp 940 miliar. Kalau hemat saya sesungguhnya perlu lebih besar lagi karena akan tunjukkan keberpihakan kita terhadap transisi energi," tandasnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Korsel Akan Bertemu AS Pekan Ini Untuk Negosiasi Tarif