
Cetak Pertumbuhan Laba, DPR Apresiasi Kinerja Pertamina di 2023

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan apresiasi kepada PT Pertamina (Persero) yang berhasil mencatatkan kinerja positif selama tahun 2023.
"Komisi VI mengapresiasi kinerja operasional dan keuangan Pertamina pada tahun 2023 yang berhasil tumbuh di tengah situasi geopolitik dan ekonomi global yang berfluktuatif serta mendorong Pertamina untuk senantiasa meningkatkan kinerja pada periode-periode di masa depan," ujar Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Pertamina, dikutip Kamis (13/6/2024).
Aria Bima mengatakan, Komisi VI DPR RI, juga mendorong Pertamina beserta seluruh subholding untuk memastikan ketersediaan, distribusi serta keterjangkauan harga BBM dan gas, meningkatkan pengawasan, dan mengevaluasi sistem distribusi BBM, serta gas bersubsidi, termasuk optimalisasi digitalisasi dalam rangka mendukung ketahanan energi nasional.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro mengatakan, Pertamina akan terus tumbuh menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan energi nasional.
"Ketahanan energi dinilai dari 4 tolok ukur yakni availability, accessibility, affordability dan acceptability,"ujar Wiko.
Menurut Wiko, dalam menjalankan aspek availability, Pertamina telah meningkatkan kontribusi minyak di sektor hulu yang saat ini telah mencapai 69% dari lifting minyak nasional dan gas mencapai 34% dari lifting gas nasional.
"Di sektor Hulu, Produksi hulu migas Pertamina tahun 2023 juga tumbuh 8% menjadi 1.044 MBOEPD dibanding tahun 2022 sebesar 967 MBOEPD. Sedangkan di sektor hilir, produksi BBM Pertamina memenuhi 70% kebutuhan BBM nasional," imbuh Wiko.
Pertamina juga terus menjalankan komitmen accessibility dan affordability. Accessibility adalah keterkoneksian sumber-sumber energi dengan konsumen, sedangkan affordability adalah keterjangkaun dari harga-harga energi yang disalurkan Pertamina kepada masyarakat.
Menurut Wiko, jangkauan distribusi energi Pertamina saat ini telah mencapai 98% dengan didukung program BBM 1 Harga, Pertashop dan One Village One Outlet (OVOO). Selain itu, untuk gas, Pertamina telah membangun 820 ribu Sambungan Rumah Tangga (SRT).
"Kami juga memiliki supply chain yang lengkap dengan operasional kapal di mana Pertamina mengoperasikan 784 kapal tanker dan kapal support," ucap Wiko.
Dalam menjalankan aspek acceptability yang didefinisikan sebagai energi yang berkelanjutan untuk mencapai NZE 2060, Pertamina telah memproduksi geothermal yang telah menghasilkan 1.877 MW atau setara 78 persen nasional. Pertamina juga telah membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 53 MWp.
Pada saat yang sama, Pertamina telah melakukan inovasi dengan memproduksi biofuel untuk setiap varian biodiesel, B35, HVO, Bioetanol E5 dan SAF2,4.
"Dalam Aspek dekarbonisasi scope 1 dan 2, Pertamina berhasil mengurangi emisi sebesar 8,5 juta ton COe atau 34 persen emisi operasi," imbuh Wiko.
Alhasil, saat ini peringkat risiko ESG Pertamina tercatat sebagai nomor satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas. Pertamina memimpin skor tertinggi dari 61 perusahaan dunia, berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics dengan skor 20,7.
Pada kinerja keuangan tahun 2023, PT Pertamina (Persero) mencatatkan laba total sekitar Rp 72,7 triliun. Perolehan laba tersebut naik 17% dibanding laba tahun 2022.
"Terima kasih atas dukungan Komisi VI DPR RI kepada kami untuk terus menjalankan perusahaan agar tetap survive dan tumbuh yang tujuannya untuk ketahanan energi nasional," tandas Wiko.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan bahwa kinerja Pertamina tahun 2023 yang tumbuh positif didukung oleh kinerja seluruh Subholding Pertamina Grup. Kinerja Pertamina juga diiringi dengan komitmen Pertamina dalam mengimplementasikan lima pilar prioritas sejalan dengan yang diamanahkan Kementerian BUMN, mencakup nilai ekonomi dan sosial, inovasi bisnis, pemanfaatan teknologi, peningkatan investasi dan pemberdayaan SDM untuk mendukung kinerja perseroan.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(dpu/dpu)
Next Article Koleksi 66 Penghargaan, Pertamina Raih Platinum Winner di Ajang Ini!