Internasional

China Warning Perang Baru dengan Eropa

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
12 June 2024 17:00
Foto Kolase Bendera Eropa dan China. (Dok. AFP)
Foto: Foto Kolase Bendera Eropa dan China. (Dok. AFP)

Jakarta, CNBC Indonesia - China terancam perang dengan Eropa. Negeri itu memperingatkan langkah Eropa yang ingin memberlakukan tarif tambahan terhadap impor kendaraan listrik (electronic vehicle/EV) Tirai Bambu.

Beijing mengatakan hal itu akan "merugikan kepentingan Eropa sendiri". Pemerintah Xi Jinping mengecam hal tersebut sebagai "proteksionisme" blok.

"Komisi UE akan memberlakukan bea baru terhadap kendaraan listrik yang diimpor dari China," kata sumber industri, dikutip AFP.

"Ini bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi pasar dan aturan perdagangan internasional, melemahkan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE serta stabilitas produksi mobil global dan rantai pasokan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian.

Diperkirakan tarif baru akan naik hingga 25%. Ini di luar bea masuk 10% yang sudah ada.

"Kami mendesak pihak UE untuk menghormati komitmennya dalam mendukung perdagangan bebas dan menentang proteksionisme, serta bekerja sama dengan China untuk menegakkan kepentingan keseluruhan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-UE," kata Lin.

"China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk secara tegas menjaga hak dan kepentingan sahnya," ancamnya.

Sektor otomotif Eropa adalah "permata" di Eropa. Namun sektor ini menghadapi ancaman nyata keruntuhan mobil berbahan bakar minyak dan era mobil listrik.

Sebelumnya, Brussels sempat meluncurkan penyelidikan tahun lalu terhadap subsidi mobil listrik China. Para pejabat mengatakan mereka ingin mengerem apa yang mereka klaim sebagai praktik tidak adil yang meremehkan produsen mobil Eropa.

Menurut Peterson Institute for International Economics yang berbasis di AS, impor kendaraan listrik UE dari China melonjak dari sekitar 57.000 pada tahun 2020 menjadi sekitar 437.000 pada tahun 2023. Menurut Rhodium Group, nilainya meningkat pada periode yang sama dari US$1,6 miliar (Rp 26 triliun) menjadi US$11,5 miliar (Rp 187 triliun).

Sebelumnya tekanan ke mobil listrik China juga dilakukan Amerika Serikat (AS). Paman Sam sendiri telah menaikkan tarif untuk mobil listrik China hingga empat kali lipat menjadi 100%.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Baru China VS Eropa Meletus, Ini Kronologi & Penyebabnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular