
Penjualan Mobil Baru Makin Suram, Bos Toyota Akhirnya Buka Suara

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil sepanjang awal tahun 2024 ini terpantau jeblok hingga lebih dari 20%. Padahal, beberapa faktor yang menjadi kekhawatiran seperti pandemi sudah lama lewat, termasuk momen pemilihan presiden.
Namun, Wakil Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam mengungkapkan bahwa ternyata ada momen lain yang dianggap bisa mengganggu penjualan mobil secara keseluruhan, faktornya baik dari sisi domestik maupun mancanegara.
"Ini kan karena global ekonomi yang weakening dan juga pasar dalam negeri yang masih wait & see pemilu dan pilkada ke depan," ungkap Bob kepada CNBC Indonesia, Rabu (12/6/2024).
Pilkada dianggap bisa menjadi faktor orang cenderung menunggu untuk pembelian kendaraan. Pasalnya, masyarakat cenderung lebih menunggu situasi membaik. Hal itu diperparah dengan situasi di global.
![]() Penjualan mobil Honda Mobilio kian menyusut pada salah satu showroom Honda di Kawasan Kota Bekasi pada (18/3). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto) |
"Iya betul ini multiplier efek, ekspor dan domestic weakening," imbuhnya.
Penjualan mobil di awal tahun 2024 ini tidak begitu menggembirakan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), wholesales atau penjualan dari pabrik ke diler sepanjang Januari-Mei 2024 yakni sebanyak 334.969 unit.
Angka tersebut jeblok 21% year on year (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni dengan penjualan 423.771 unit.
Dari segi penjualan retail atau dari dealer ke konsumen juga terkoreksi 14,4% yoy menjadi 361.698 unit pada Januari-Mei 2024, dari sebelumnya 422.514 unit.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Belum Banyak Tahu, Ternyata 1 dari 3 Mobil Terjual di RI dari Toyota
