Target Nol Emisi Karbon RI di 2060 Bisa Tercapai? Ini Kata Bappenas

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Senin, 10/06/2024 19:55 WIB
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2 di Muara Enim, Sumatera Selatan, milik PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mulai dibangun. Pembangkit "hijau" ini ditargetkan rampung pada Desember 2024 mendatang. (CNBC Indonesia/Emir Yanwardhana)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa pesimistis target Net Zero Emissions (NZE) di Indonesia pada 2060 akan tercapai.

Semula, Suharso menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan target NZE dapat tercapai pada 2050 mendatang. Namun karena adanya sejumlah pertimbangan, target tersebut kemudian mundur di tahun 2060.

"Tadinya kita bikin 2050, ada yang protes mungkin ke 2060. Tapi mungkin juga 2060 itu belum tercapai," kata Suharso di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Senin (10/6/2024).


Menurut Suharso berdasarkan studi dan beberapa laporan yang ia baca, perubahan iklim yang semakin memburuk menjadi tantangan tersendiri dalam upaya Indonesia mencapai NZE 2060.

Ia mencontohkan seperti tanaman yang ada saat ini misalnya, sudah sulit untuk melakukan photosynthesis atau penyerapan karbon dioksida (CO2) dan mengeluarkan oksigen ke udara. Sebaliknya, tanaman tersebut justru lebih banyak melakukan photorespiration, yakni menyemburkan CO2 kembali ke udara.

"Karena itu, kalau kita masuk di daerah-daerah subtropis, ketika kita lihat ada angin di musim panas itu, kita merasa akan angin yang sejuk yang datang. Tapi kenyataannya anginnya itu justru angin yang panas. Sebagaimana kita lihat badai angin panas di Dubai, di Emirate Arab beberapa waktu yang lalu," kata dia.

Sementara di saat yang bersamaan, peran minyak dan gas bumi dalam bauran energi primer Indonesia masih cukup besar. Adapun untuk minyak sekitar 30% dan gas bumi 16%.

Oleh sebab itu, menurut dia pengembangan minyak dan gas bumi ke depan memerlukan sebuah inovasi. Dengan demikian, Indonesia bisa menghasilkan sumber-sumber energi yang rendah emisi.

"Dan terutama yang pernah kita kembangkan sampai hari ini, bahan bakar nabati. Dan peningkatan pemanfaatan gas bumi pada sektor industri dan rumah tangga," ujarnya.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Transformasi Kesehatan Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi 8%