Rencana Investasi Jangka Panjang Berubah, Ini Kata Bos Pertamina

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
10 June 2024 20:40
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat memberikan pemaparan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Pertamina di Lantai 21 Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/06/2024). (Dok: Pertamina)
Foto: Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat memberikan pemaparan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Pertamina di Lantai 21 Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/06/2024). (Dok: Pertamina)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mengaku telah memangkas rencana investasi jangka panjang untuk peningkatan kapasitas proyek kilang perseroan. Hal tersebut terjadi menyusul transformasi energi yang semakin cepat.

Semula, Pertamina berencana menggenjot kapasitas kilang menjadi 2 juta barel per hari (bph). Namun setelah adanya pengembangan baterai kendaraan listrik dan penggunaan energi bersih, perusahaan merevisi target tersebut menjadi 1,42 juta bph.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sebelumnya Pertamina akan melakukan double capacity kilang. Namun sejak 2 tahun yang lalu, pemerintah telah mendorong pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

"Namun kemudian sejak 2 tahun lalu pemerintah mendorong EV, karena ada target net zero emission, ini berubah semuanya. Padahal investasi itu berjalan secara jangka panjang," kata Nicke dalam acara penandatanganan MoU dan PKS antara Kementerian PPN/Bappenas dengan PT Pertamina (Persero), Senin (10/6/2024).

Oleh sebab itu, menurut dia penandatanganan MoU dan PKS antara Kementerian PPN/Bappenas dengan PT Pertamina (Persero) cukup penting dalam kaitan tugas Pertamina untuk menjaga ketahanan energi nasional.

Menurut dia, transisi energi membuat semuanya berubah, pihaknya tidak lagi bisa membuat perencanaan berdasarkan historical data. Mengingat, ke depan parameter dan tujuan global berubah cukup dinamis.

Nicke menilai sebagai BUMN, pihaknya ingin memastikan bahwa apapun keputusan corporate action yang Pertamina ambil harus selaras dan sejalan dengan rencana pemerintah jangka panjang.

"Ini kami ingin pastikan, agar perencanaan dari sisi regulator dan juga bisnis ini sejalan sehingga kami tidak ada keragu raguan. Karena kami sudah mencari cantolan hukum untuk Pertamina, dalam melakukan investasi jangka panjang ini belum ada Pak di Kementerian teknis," kata dia.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video; Pertamina Gelar Sekolah Energi Berdikari di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular