Disorot KNKT, Ini Komponen Keselamatan Terowongan Kembar Tol Cisumdawu
Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyoroti aspek keselamatan di Tol Cileunyi - Sumedang - Dawuan (Cisumdawu). Salah satu yang disorot KNKT adalah terowongan kembar atau Twin Tunnel.
KNKT memandang perlu dibuatkan emergency response plan/Kesiapsiagaan tanggap darurat bencana. Hal ini diperlukan terkait bagaimana pola pemeriksaan terowongan ketika terjadi gempa, pergeseran permukaan tanah/tertabrak kendaraan, bagaimana pola MRLL ketika terjadi kecelakaan.
Untuk tindak lanjut, twin tunnel telah dipasang SHMS (Struktur Health Maintenance Sistem) Vibrating Wire Strain Gage dan Accelerometer yang akan monitoring regangan dan juga Gempa. Telah dibuatkan SOP Penanganan Emergency, manajemen rekayasa lalin bekerja sama dengan Kepolisian dengan melakukan rekayasa contra flow jika salah satu tunnel harus ditutup.
Mengutip keterangan di website Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), terowongan kembar Tol Cisumdawu dilengkapi dengan beragam komponen keselamatan yang berfungsi sebagai penolong dan membantu pengendara saat keadaan darurat seperti gempa bumi dan kebakaran. Dimulai dari komponen Generator Darurat yang merupakan sistem generator cadangan beroperasi saat jaringan listrik gagal mengirimkan listrik.
Generator darurat dapat beroperasi dengan bensin, solar, gas alam, atau propana. Selain itu generator ini beroperasi bila daya normal gagal, dengan menonaktifkan daya normal dan mengoperasikan sistem darurat dengan beban darurat listrik yang dipilih.
Kemudian komponen selanjutnya adalah jalur evakuasi yang dapat digunakan saat situasi darurat. Pada jalur evakuasi ini tersedia rute darurat di dalam terowongan. Pengguna akan diarahkan ke muka terowongan melalui sisi kanan dan kiri badan jalan mengikuti petunjuk rute darurat menggunakan lampu penunjuk.
Selanjutnya Sistem Pemadam Kebakaran yang terdiri dari elemen-elemen pendeteksi kebakaran, seperti alat pemadam serta perlengkapan monitoring kebakaran di terowongan yang sudah termasuk alarm kebakaran dan perlengkapan pemadam kebakaran manual beserta petunjuknya.
Perlengkapan tersebut telah disediakan di dalam terowongan dan dapat digunakan oleh pengguna, sedangkan untuk peralatan berskala besar berserta alat pelindung diri yang tersedia ditujukan untuk digunakan oleh petugas pemadam kebakaran.
Komponen selanjutnya adalah Alarm Telepon yang tersedia di dalam terowongan dan dapat digunakan pada interkom suara dua arah, rekaman, panggilan tunggal, panggilan kelompok, panggilan siaran, siaran satu arah, siaran waktu, siaran reservasi, dan penerusan panggilan.
Selain itu juga terdapat Lampu Darurat yang terbagi menjadi 3, yakni Lampu Darurat I digunakan ketika sumber listrik utama berhenti, penerangan darurat melalui daya Generator Darurat dengan waktu switching tidak lebih dari 3 detik dan durasi waktu nyala lebih dari 30 menit.
Lampu Darurat II akan menyala secara otomatis pada Generator Diesel di dalam terowongan ketika waktu listrik mati melebihi 30 menit (waktu dapat diatur). Generator diesel ini dapat dinyalakan secara manual ketika listrik mati terjadi.
Kemudian terdapat Lampu Induksi Darurat yang dipasang di terowongan untuk memudahkan evakuasi pengguna jalan saat terjadi kebakaran. Tanda lampu induksi darurat mengindikasikan arah dan jarak portal pelarian terdekat.
(wur/wur)