Special Dialogue Apkasindo

Hilirisasi CPO Ketinggalan Zaman, Saatnya RI Jadi Raja DPMO

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 06/06/2024 12:34 WIB
Foto: Ketua Umum Dewan Sawit Minyak Indonesia (DMSI), Sahat Sinaga saat memberikan pemaparan dalam Special Dialogue APKASINDO di Menara Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sudah saatnya mendorong pengembangan Degummed Palm Mesocarp Oil (DPMO), produk hasil olahan Palm Mesocarp Oil (PMO), yang menghilangkan protein dan metal berat lainnya dari minyak sawit yang diolah. Ke depan, Indonesia tak lagi jadi penghasil CPO nomor satu dunia, tapi juga DPMO.

Ketua Umum Dewan Sawit Minyak Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga mengatakan, pengembangan DPMO juga menandai rebranding minyak sawit Indonesia. Tak hanya sekadar CPO (crude palm oil/ minyak sawit mentah).


"Kita lakukan upgrading petani, Saya tidak mau lagi CPO, saya mau DPMO," kata Sahat dalam Special Dialogue CNBC Indonesia, "Strategi Meningkatkan Daya Saing Kelapa Sawit Indonesia Melalui Hilirisasi" di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Menurut Sahat, rebranding dari CPO menjadi DPMO akan mendorong pengembangan minyak sawit yang bernilai tinggi, yang dapat diaplikasikan ke berbagai produk fungsional. Dengan menerapkan inovasi proses.

"Inovasi ini mampu menjaga mikronutrisi alami tinggi minyak sawit dan emisi karbonnya rendah," ujar Sahat.

Dia menambahkan, dalam pengembangan DPMO, ada inovasi teknologi baru yang bisa menurunkan Free Fatty Acid (FFA) pada minyak sawit. Yaitu, menerapkan proses re-esterifikasi.

Menurutnya, pengembangan DPMO dapat diaplikasikan bahkan oleh petani skala kecil. 

"Objectives dari inovasi teknologi yang akan disampaikan adalah Low Carbon Emission, High Nutritional Value ( Phytonutrients), Stabil terhadap Oksidasi dan investasinya relative terjangkau oleh para petani sawit (berkelompok-korporasi)," sebutnya.

"Ekspektasi kami adalah para petani sawit lepas dari bayang-bayang proteksionis dari produsen nabati dunia lainnya, bila mereka
memiliki unit dan secara langsung mengoperasikan PO Mill penghasil DPMO ini," kata Sahat.

"Inovasi ini tidak hanya akan mengubah cara pandang dunia terhadap produk sawit kita tetapi juga membuka peluang pasar baru yang lebih luas dan berkelanjutan," pungkasnya.


(dce)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kejagung Sita Rp 11,8 T Dari Korupsi Fasilitas Ekspor CPO