Proyek Kebanggaan Jokowi Bakal Ketiban Durian Runtuh Rp1.140 Triliun

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Kamis, 06/06/2024 08:20 WIB
Foto: Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Smelter Nikel PT. GNI, Kab. Konawe, 27 Desember 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Indonesia diperkirakan bakal ketiban 'durian runtuh' dari 'proyek kebanggaan Jokowi' dalam hal ini industrialisasi dan hilirisasi.

Gak tanggung-tanggung, hilirisasi di dalam negeri ditaksir bisa mencapai US$ 70 miliar atau Rp 1.140 triliun (kurs Rp 16.285 per US$) pada tahun 2028 mendatang.

Luhut menjabarkan bahwa pertumbuhan ekonomi melalui industrialisasi dan hilirisasi terus mengalami kenaikan. Dulu, kata Luhut, sebelum kebijakan hilirisasi berjalan, nilai ekspor dari komoditas nikel hanya mencapai US$ 1,5 miliar - US$ 2 miliar.


Nah, atas hilirisasi, pada tahun lalu Indonesia mencatat adanya kenaikan nilai ekspor mencapai US$ 40 miliar. "Kalau tanpa ini ekonomi kita hari ini sudah akan goyah," ungkap Luhut dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR RI, Rabu (5/6/2024).

Luhut memperkirakan nilai hilirisasi akan terus mengalami peningkatan. Bahkan, di tahun 2028 nilai ekspor bisa mendekati US$ 70 miliar. "Itu karena kita sudah produksi prekusor katoda dan lain-lain. Dan banyak orang ga sadar game changer, ada satu proses yang berjalan di tempat kita," ungkap Luhut.

Menurut Luhut, saat ini pemerintah juga fokus pengembangan hilirisasi di Kaltara, di mana tercatat nilai investasi yang masuk di Kaltara itu khususnya Petrochemical sebesar 4% dari PD.

"Jadi saya pikir hal-hal ini sangat bagus dan sekarang bapak ibu lihat ujungnya daur ulang jadi semua 97%-98% kita ekstrak nikel di sana," jelas Luhut.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pemerintah Siapkan Insentif Dorong Hilirisasi Batu Bara