Video: Makan Siang Gratis Prabowo Butuh Dana Jumbo, Postur APBN Aman?

Jakarta, CNBC Indonesia- Ekonom INDEF, Ahmad Heri Firdaus menilai defisit APBN era transisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Prabowo Subianto dirancang sebesar 2,45% - 2,82% dari PDB atau mencapai Rp 600 Triliun terlalu tinggi.

Keleluasaan defisit APBN yang diberikan ke pemerintahan baru perlu dipertimbangkan kembali mengingat kondisi saat ini sudah jauh lebih baik dibanding dengan masa pandemi yang membutuhkan banyak ruang bagi kelonggaran fiskal. Seharusnya pemerintahan Jokowi menawarkan postur APBN yang ideal merujuk kondisi ekonomi pada APBN 2023-2024.

Di sisi lain adanya program baru era Prabowo-Gibran terkait makan siang gratis yang membutuhkan anggaran jumbo juga masih belum jelas sumber dananya sehingga harus diperjelas agar tidak memberi kejutan pada postur APBN.

Seperti apa ekonom melihat rancangan APBN 2025? dan bagaimana dampak program baru Prabowo bagi postur APBN? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ekonom INDEF, Ahmad Heri Firdaus dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 05/06/2024)