Soal Defisit Tinggi APBN 2025 Prabowo, Banggar DPR Pertanyakan Hal Ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Defisit APBN era transisi Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto alam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 dirancang sebesar 2,45% - 2,82% dari PDB atau mencapai Rp 600 Triliun.

Menilik postur Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, penerimaan ditargetkan Rp2.890-2.970 triliun dengan anggaran belanja mencapai Rp3.400-3.600 triliun. Namun dalam KEM PPKF belum dijelaskan apakah rancangan defisit APBN ini sudah mencakup Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) hingga belanja K/L.

Said Abdullah juga menyebutkan defisit APBN era Jokowi ke Prabowo menjadi yang tertinggi dibanding masa transisi presiden sebelumnya.

Seperti apa Banggar menanggapi RAPBN 2025? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 05/06/2024)