FOTO Internasional

Bakal Tenggelam Kayak Atlantis, Warga 'Menyemut' Kabur dari Pulau Ini

Reuters, CNBC Indonesia
Rabu, 05/06/2024 14:00 WIB

Kenaikan muka air laut yang mengancam pemukiman pesisir, menjadikannya calon 'Atlantis' baru. Pulau ini salah satunya di mana warga kini ramai dievakuasi.

1/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

Pemandangan udara menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah memulai eksodus besar-besaran dari pulau Gardi Sugdub, di Panama. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

2/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

Perubahan iklim memicu fenomena seperti kenaikan muka air laut, mengancam pemukiman pesisir itu. Kondisi ini memaksa 300 keluarga dievakuasi. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

3/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

Seorang pejabat di Kementerian Perumahan Panama mengatakan kebanyakan pergi karena sukarela. Pihak berwenang sendiri tidak akan memaksa para warga untuk pindah. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

4/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

Perlu diketahui Gardi Sugdub merupakan salah satu dari sekitar 50 pulau berpenduduk di kepulauan wilayah Guna Yala, Panama. Panjangnya sekitar 366 meter dan lebarnya 137 meter. Dari atas, bentuknya kira-kira mirip oval yang dikelilingi puluhan dermaga pendek tempat warga mengikat perahu mereka. (AP Photo/Matias Delacroix)

5/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

Setiap tahun, terutama saat angin kencang menerpa laut pada bulan November dan Desember, air memenuhi jalan Gardi Sugdub dan masuk ke rumah-rumah warga. Suku Guna, yang menjadi penduduk asli pulau itu, telah mencoba memperkuat tepian pulau dengan bebatuan, tiang pancang, dan koral, namun air laut terus mengalir.(Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

6/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

 Sejak dua dekade lalu, pemerintahan otonom suku Guna memang mempertimbangkan untuk adanya evakuasidengan mengembangkan sebuah kawasan perumahan di daratan. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

7/7 Pemandangan drone menunjukkan penduduk dan otoritas pemerintah di pulau Gardi Sugdub ketika keluarga-keluarga dari kelompok adat Guna memulai eksodus mereka dari pulau kecil itu seiring naiknya air laut yang melanda rumah-rumah, di Panama, 3 Juni 2024 dalam gambar selebaran ini. (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)

Diaporkan pembangunan itu menelan biaya US$ 12 juta (Rp 195 miliar).  (Presidencia de Panama/Handout via REUTERS)