Puluhan Tahun RI Ekspor Barang Mentah & Beli Lagi Dalam Bentuk Jadi

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
Selasa, 04/06/2024 14:51 WIB
Foto: MH Said Abdullah Badan Anggaran DPR RI (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengungkapkan situasi perekonomian Indonesia masih jauh dari tatanan ideal. Aktivitas ekspor barang mentah dan impor lagi dalam bentuk jadi berjalan selama puluhan tahun.

Hal ini disampaikan Ketua Banggar DPR Said Abdullah dalam rapat kerja dengan pemerintah dan Bank Indonesia, Selasa (4/6/2024). Pemerintah diwakili oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.


"Selama ini kita ekspor bahan mentah lalu beli lagi ketika menjadi barang jadi dan puluhan tahun kita lakukan ini," ungkap Said.

Said juga mengungkapkan persoalan serius mengenai pengelolaan devisa. Banyak perusahaan mengeruk kekayaan Indonesia akan tetapi malah menempatkan hasilnya di negara lain. Masyarakat Indonesia pun akhirnya tidak merasakan manfaat atas kekayaan tersebut.

"Kita juga belum dapat merasakan manfaat DHE SDA. Mereka ambi kekayaan kita dan memarkir devisa ke luar negeri," jelasnya.

Setiap era pemerintahan, hilirisasi sudah dijalankan meski belum optimal. Bahkan menurutnya, nilai tambah industri cenderung turun.

"Catatan LPEM UI 10 tahun terakhir rata-rata nilai tambah 39,12% hingga 2020, jauh lebih rendah dari Presiden Megawati 43,94p dan Susilo Bambang Yudhoyono 41,64%," terang Said.

"Situasi ini jadi tanda deindustrialisasi dini, oleh karena itu diharapkan pemerintah dapat waspadai hal ini," tegasnya.


(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bahlil Ingatkan Indonesia Jangan Kena Kutukan Sumber Daya Alam