Di Depan Sri Mulyani, DPR Angkat Isu 10 Juta Gen Z Nganggur

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
04 June 2024 14:52
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Instagram/smindrawati))
Foto: Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Instagram/smindrawati))

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Anggaran DPR RI menyoroti masalah pengangguran di Indonesia yang didominasi oleh generasi Z. Hal ini terkuat dalam data BPS yang menunjukkan hampir 10 juta gen Z menganggur tidak sekolah, tidak bekerja atau tidak mengikuti pelatihan (Not in Employment, Education or Training/NEET).

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Badan Anggaran (Banggar) Said Abdullah dalam rapat bersama Menteri Keuangan, Gubernur BI dan Ketua Bappenas, Selasa (4/6/2024).

"Yang kami sampaikan terkonfirmasi dari data BPS hampir 10 juta gen Z menganggur tidak sekolah, tidak bekerja atau tidak mengikuti pelatihan lebih rinci dari 44,4 juta penduduk Indonesia usia 15 sampai 24 tahun pada Agustus 2023, sekitar 22,5% atau 9,8 juta yang masuk ke dalam yang masuk ke dalam kategori NEET," kata Said.

Kenyataan ini tergambar dalam porsi pengangguran di RI pada tahun 2022, dimana didominasi oleh lulusan SMA dan SMK masing-masing sebesar 8,5% dan 9,4%. Said mengatakan kelompok lulusan SMP ke bawah terserap sebagai tenaga kerja kasar, masuk sektor informal dengan upah murah.

"Mereka yang lulusan perguruan tinggi masuk sektor-sektor formal dan ini menunjukkan bahwa lulusan SMA dan SMK tidak melanjutkan ke perguruan tinggi dan tidak juga mendapatkan pasar tenaga kerja," tegas Said.

Badan Pusat Statistik (BPS) sebelumnya melaporkan pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET) di Indonesia.

Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif.Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun.

Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.

BPS mendefinisikan NEET sebagai penduduk usia 15-24 tahun yang berada di luar sistem pendidikan, tidak sedang bekerja, dan tidak sedang berpartisipasi dalam pelatihan. Hal ini mengindikasikan adanya tenaga kerja potensial yang tidak terberdayakan.

Alasan-alasan yang membuat anak muda masuk ke dalam kategori NEET antara lain putus asa, disabilitas, kurangnya akses transportasi dan pendidikan, keterbatasan finansial, dan kewajiban rumah tangga.

Sementara banyaknya perempuan muda yang masuk ke dalam NEET sering kali terkait dengan keterlibatan mereka dalam kegiatan domestik seperti memasak dan membersihkan rumah, yang menghalangi mereka untuk melanjutkan sekolah atau memperoleh keterampilan kerja.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Mulai Turun, Cek Nih Harganya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular