Masalah Gen Z: Capek Ditolak Kerja, Pilih Lanjut Menganggur

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
21 May 2024 06:36
GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube
Foto: Infografis/ GenZ Sudah Candu Akut, Tak Bisa Lepas TikTok-YouTube/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menduga banyak anak muda Gen Z menjadi pengangguran karena lelah lamaran kerjanya terus ditolak.

Faktor penolakan ini menjadi salah satu sebab yang membuat jumlah anak muda Indonesia masuk dalam golongan tanpa kegiatan atau youth not in education, employment, and training (NEET).

"Kalau dia sudah menjadi NEET selama 1 tahun atau 3 tahun akhirnya memang akan men-discourage keinginannya mencari pekerjaan," kata Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Bappenas, Maliki kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa, (21/5/2024).

Maliki menuturkan rentetan penolak yang diterima oleh anak muda tersebut membuat mereka putus asa. Para anak muda ini, kata dia, menjadi tidak percaya diri untuk lanjut melamar kerja.

"Karena dia pikir ya udahlah, saya juga susah mendapatkan pekerjaan, mana ada perusahaan yang mau menerima," kata Maliki.

Maliki mengatakan pemerintah bukannya tidak memperhatikan kondisi ini. Menurut dia, ada berbagai faktor yang menyebabkan upaya mencari kerja menjadi sulit untuk para anak muda tersebut.

Maliki mengakui efek jangka panjang pandemi Covid-19 masih menghantui perekonomian Indonesia. Menurut dia, hal itu bisa terlihat dari persentase jumlah NEET sebelum dan sesudah Covid.

Dia menuturkan pada 2019, jumlah NEET di Indonesia baru 21,77% dari total penduduk yang berusia 15-24 tahun. Pada saat pandemi terjadi, jumlah itu melonjak menjadi 24%. Beruntung, angka tersebut berangsur-angsur menurun hingga pada 2023 jumlahnya tinggal 22,5%.

Selain pandemi Covid, Maliki menuturkan banyaknya jumlah pengangguran anak muda juga disebabkan oleh salah jurusan. Dia mengatakan sebagian anak muda tidak mengetahui konsekuensi dari pemilihan jenjang sekolah SMA dan SMK.

Di samping itu, untuk sejumlah jurusan di perkuliahan juga membutuhkan waktu tunggu hingga mendapatkan pekerjaan yang lebih lama ketimbang jurusan lainnya. Masa tunggu yang terlalu lama ini, kata dia, yang diduga menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Gen Z tidak pede berburu pekerjaan, hingga akhirnya memilih menjadi pengangguran.

"Hal ini cukup menjadi perhatian dari kami," kata dia.

Sebelumnya, hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap fakta mengkhawatirkan terkait kondisi penduduk muda Indonesia. BPS melaporkan pada 2023 terdapat sekitar 9,9 juta penduduk usia muda (15-24 tahun) tanpa kegiatan atau NEET. Dari 9,9 juta orang tersebut, 5,73 juta orang merupakan perempuan muda sedangkan 4,17 juta orang tergolong laki-laki muda.

Kebanyakan dari mereka adalah Gen Z yang harusnya tengah di masa produktif. Gen Z merupakan generasi yang lahir pada 1997-2012. Mereka sekarang berusia 12-27 tahun. Persentase penduduk usia 15-24 tahun yang berstatus NEET di Indonesia mencapai 22,25% dari total penduduk usia 15-24 tahun secara nasional.


(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Sarjana Banyak, Tapi Susah Kerja

Next Article 10 Juta Gen Z Nganggur, Mimpi Besar Jokowi Terancam!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular