Pedagang Beras Meringis Untung Tipis, Ungkap Kondisi Stok Terkini

Martyasari Rizky, CNBC Indonesia
04 June 2024 15:35
Stok beras aman di sejumlah kios beras daerah DKI Jakarta, Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)
Foto: Stok beras aman di sejumlah kios beras daerah DKI Jakarta, Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) kembali memperpanjang masa relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium dan premium hingga waktu tak ditentukan. Dengan relaksasi ini, HET beras ditetapkan naik Rp1.000, tergantung zona wilayah.

Di wilayah pulau Jawa, Lampung, dan Sumsel ditetapkan, HET beras premium dari sebelumnya Rp13.900 per kg menjadi Rp14.900 per kg. Sementara untuk HET beras medium dari sebelumnya Rp10.900 per kg menjadi Rp12.500 per kg.

Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia di sejumlah kios beras di daerah Jakarta hari ini, Selasa (4/6/2024), harga beras terpantau masih berada di atas HET yang ditetapkan pemerintah. Misalnya harga beras yang dijual Lubis, yang menjual beras medium di harga Rp14.000 per kg. Sementara beras premium dijualnya di harga Rp15.000-Rp16.000 per kg.

Lubis mengaku tidak pernah memperhatikan, ataupun mengikuti aturan HET beras yang ditetapkan oleh pemerintah. Menurutnya, itu menjadi tidak perlu karena modal yang ia keluarkan saat membeli barang sudah mahal, sehingga menjadi tidak mungkin apabila dia mengikuti harga yang ditetapkan pemerintah tersebut.

"Nggak tahu ya, malah nggak balik modal kalau saya ikutin. Saya jual (dengan) untung tipis saja dari saya belanja. Misal ini yang Rp15.000 (per kg) saya belinya itu Rp700.000-720.000 (per 50 kg), berarti kan modal saya Rp14.000-Rp14.500 (per kg) saja," kata Lubis kepada CNBC Indonesia.

Hal senada disampaikan pedagang beras lainnya, Rusno. Ia menyebut kebijakan HET beras jika diterapkan pada pedagang di kios beras skala kecil menjadi percuma. Pasalnya, mereka hanya mengikuti harga jual di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dan sedikit mengambil untung untuk biaya ongkos angkut.

"Nggak tahu saya (soal HET beras), nggak pernah lihat atau merhatiin juga. Saya mah jual ya pokoknya beli di sana berapa, terus saya ambil untung buat ganti bensin dan lain-lainnya, ya segitu. Tapi saya nggak ada merhatiin HET dari pemerintah, percuma saja, yang punya barang kan bukan pemerintah," kata Rusno.

Rusno mengatakan, mungkin HET beras memang perlu untuk diterapkan, namun menurutnya tidak untuk pedagang kecil di pasar atau warung-warung kelontong.

"Ya mungkin perlu (HET beras), tapi itu untuk yang lain saja, kalau yang kayak saya mah ngikutin berapa belinya saja. Ngikut saja di induk berapa, ya naikin sedikit, terus jual. Pedagang kayak saya mah cari simple saja, masa mau jual rugi," ujarnya.

Meskipun harga beras terbilang masih tinggi, baik Rusno maupun Lubis menyebut stok beras aman, bahkan berlimpah, dan tidak terjadi kelangkaan. Adapun untuk kualitas beras, lanjut keduanya, juga memiliki kualitas yang bagus, tidak banyak pecah dan tidak kuning.

"Aman, stoknya banyak. Kalau belanja itu nggak ada langka sih. Kualitas bagus-bagus, lihat saja sendiri," ucap Rusno.

Lubis pun menimpali, "Nggak langka, di sana banyak, di toko saya juga banyak stoknya. Aman kalau stok."

Stok beras aman di sejumlah kios beras daerah DKI Jakarta, Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)Foto: Stok beras aman di sejumlah kios beras daerah DKI Jakarta, Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)
Stok beras aman di sejumlah kios beras daerah DKI Jakarta, Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari)

Sebagai informasi, lewat surat yang ditandatangani pada 31 Mei 2024, Kepala Badan Pangan Nasional RI Arief Prasetyo Adi mengatakan, relaksasi HET dilakukan demi menjaga stabilisasi pasokan harga beras premium dan beras medium di pasar tradisional maupun retail modern.

"Perpanjangan Relaksasi HET Beras Premium dan Beras Medium berlaku sampai dengan terbitnya Peraturan Badan Pangan Nasional tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras," demikian bunyi keputusan tersebut.

Aturan relaksasi ini sedianya hanya berlaku sampai 23 Maret 2024, lalu diperpanjang ke 24 April, kemudian diperpanjang lagi hingga 31 Mei 2024. Pada akhir Mei 2024, relaksasi HET kembali diperpanjang sampai waktu yang belum diketahui.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Harga Beras Naik Lagi, Pedagang Pasar Ungkap Biang Keroknya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular