Internasional

Pemilu India Pecahkan Rekor Dunia, Terungkap Ini Pemenangnya

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
04 June 2024 11:20
FILE - Indian Prime Minister Narendra Modi, in a white waistcoat, greets supporters from a vehicle during a roadshow in Varanasi, India, on May 13, 2024. Modi swept to power a decade ago on promises to transform India's economy, and It would be hard to argue he hasn't made strides. As he seeks a third term as prime minister, the country's economic growth is the envy of the world, its stock markets are booming, and new buildings and highways are popping up everywhere. (AP Photo/Rajesh Kumar, File)
Foto: AP/Rajesh Kumar

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemilihan Umum (Pemilu) India telah selesai dilaksanakan. Pemilihan ini merupakan ajang pesta demokrasi terbesar di dunia, dengan pemilih mencapai 642 juta orang.

Pemungutan suara pada putaran ketujuh dan putaran terakhir berakhir pada hari Sabtu. Penghitungan serta hasilnya akan diumumkan pada hari Selasa ini.

Ketua Komisioner Pemilu India, Rajiv Kumar, mengatakan dari jumlah itu, 312 juta adalah pemilih perempuan. Menurutnya, ini merupakan kemajuan demokrasi yang besar karena banyaknya warga yang memutuskan untuk memilih daripada diam dan skeptis.

"Kami telah menciptakan rekor dunia dengan 642 juta pemilih di India, ini adalah momen bersejarah bagi kita semua. Ini menunjukkan kekuatan pemilih India yang luar biasa dan masyarakat dunia harus mengetahui kekuatan demokrasi India," ujarnya dikutip AFP, Selasa (4/6/2024).

Berdasarkan angka yang dikeluarkan Komisioner Pemilu India, sebetulnya ada 968 juta pemilih. Namun dari jumlah itu, hanya 66,3% pemilih yang memenuhi syarat, sedikit turun dibandingkan pemilu terakhir pada tahun 2019.

Kumar menyebutkan faktor gelombang panas yang membakar telah menjadi faktor yang menghambat para pemilih untuk memberikan suaranya. Diketahui, setidaknya 33 petugas pemungutan suara meninggal karena sengatan panas pada hari Sabtu di negara bagian Uttar Pradesh saja, di mana suhu mencapai 46,9C.

"Pemungutan suara seharusnya dijadwalkan berakhir sebulan lebih awal. Kita seharusnya tidak melakukannya dalam cuaca yang terlalu panas," tambahnya.

FILE- Supporters of Bharatiya Janata Party(BJP) wear masks in the likeness of Indian Prime Minister Narendra Modi during a roadshow by Modi in Varanasi, India, Monday, May 13, 2024. (AP Photo/Rajesh Kumar, File)Foto: AP/Rajesh Kumar
FILE- Supporters of Bharatiya Janata Party(BJP) wear masks in the likeness of Indian Prime Minister Narendra Modi during a roadshow by Modi in Varanasi, India, Monday, May 13, 2024. (AP Photo/Rajesh Kumar, File)


Siapa Pemenangnya?

Terkait pemenang pemilu, jajak pendapat menunjukkan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi dan partainya, Partai Bharatiya Janata (BJP), berada di jalur kemenangan. Modi sendiri mengatakan pada akhir pekan bahwa ia yakin warga akan memilih kembali pemerintahannya.

Para pengamat yakin manuver-manuver dan tindakannya untuk membakar sentimen nasionalis Hindu akan memberinya masa jabatan ketiga. Lawan politik Modi pun disebut-sebut dilumpuhkan oleh papa yang dikatakan sebagai kasus kriminal bermotif politik.

Pada hari Minggu, Arvind Kejriwal, ketua menteri ibu kota Delhi dan pemimpin penting dalam aliansi yang dibentuk untuk bersaing melawan Modi, kembali ke penjara. Sebelumnya, Kejriwal dipenjara karena penyelidikan korupsi yang sudah berlangsung lama, namun kemudian dibebaskan dan diizinkan berkampanye

"Ketika kekuasaan menjadi kediktatoran, maka penjara menjadi sebuah tanggung jawab," kata Kejriwal sebelum menyerahkan diri.

Selain dari lawan politik, kekhawatiran kemenangan Modi juga datang dari 200 juta lebih minoritas Muslim. Modi sendiri melontarkan sejumlah komentar pedas mengenai umat Islam selama kampanye, menyebut mereka sebagai penyusup yang memiliki banyak anak, serta dikenal memiliki sejumlah kebijakan yang meminggirkan kaum Muslim.

Modi sendiri mengelak telah mendiskreditkan umat Islam. Menurutnya, pidatonya tidak ditujukan kepada umat tertentu melainkan keluarga miskin.

"Siapa yang bilang, kalau bicara orang yang punya anak banyak, kesimpulannya mereka Muslim? Mengapa Anda begitu tidak adil terhadap umat Islam?," ujarnya saat wawancara televisi.

"Saya tidak menyebutkan Hindu atau Muslim. Saya telah mengatakan bahwa seseorang harus mempunyai anak sebanyak yang dapat diurus. Jangan biarkan muncul situasi di mana pemerintah harus mengurus anak-anak Anda," ujarnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Kontroversi Modi, India Kini Anti Muslim

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular